5 Faktor yang Mempengaruhi Naik dan Turunnya Harga Emas
Emas adalah instrumen investasi yang dianggap cukup aman.

07 March 2023
Jakarta, FORTUNE – Logam mulia emas masih menjadi instrumen investasi yang diminati masyarakat, terutama untuk investasi jangka panjang. Namun, ada beberpa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas, apa sajakah itu ?
Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi emas dianggap sebagai pilihan yang minim risiko, terutama bagi para masyarakat baru memulai investasi, karena nilainya yang relatif stabil. Meski begitu, ada bebapa faktor makro atau eksternal yang bisa mempengaruhi pergerakkan harga emas.
Berikut ulasan mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya dinamika harga emas.
Ketidakpastian global

Situasi global yang tak menentu menjadi salah satu penyebab utama naik dan turunnya harga emas, mulai dari konflik geopolitik hingga resesi global. Di tengah gejolak ekonomi, emas pun kerap dianggap sebagai salah satu aset aman. Maka dari itu, ketika terjadi krisis atau peran harga emas akan naik.
Dalam situasi ini, investor dunia sering memborong emas untuk mengamankan aset di masa sulit. Dengan begitu, harga emas pun naik karena peminat yang banyak. Sedangkan kerika krisis mulai mereda, peminat emas mulai berkurang, sehingga harganya mulai turun.
Menurut OJK, ada tiga alasan emas baru dipilih saat ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.
Penawaran dan permintaan emas

Seperti layaknya instrumen investasi lain, emas juga terpengaruh oleh hukum penawaran dan permintaan. Saat permintaan naik, maka harganya sudah pasti naik, sedangkan saat penawaran emas meningkat lebih besar dari permintaannya, maka harga emas pun akan turun.
Ketersediaan emas dunia pun terbatas, namun produksi emas tak hanya dari pertambangan, melainkan juga dari daur ulang emas.
Kebijakan moneter

Harga emas juga bisa sangat tergantung dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal System/The Fed), berikut kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Ketika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi tak menarik sebagai pilihan investasi dan masyarakat cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya.
Inflasi

Inflasi akan menyebabkan harga-harga barang semakin naik, seperti halnya emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya. Alhasil, mereka pun memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika terjadi inflasi.
Nilai tukar mata uang

Salah satu mata uang yang paling berpengaruh di dunia saat ini adalah Dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS ke dalam mata uang Rupiah.
Dalam kondisi ini, bila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Demikianlah ulasan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga emas, baik di pasar domestik maupun global. Semoga bermanfaat.