Cara Menghitung Dividen Saham untuk Investor Pemula

Dalam dunia investasi, pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham dapat dipahami sebagai dividen. Artinya, dividen adalah imbalan yang diterima setiap investor atas investasinya pada suatu perusahaan.

Dari sudut pandang investor, dividen dilihat sebagai aset. Di sisi lain, dividen dipandang sebagai liabilitas atau utang oleh perusahaan. 

Pada dasarnya, dividen menjadi kewajiban perusahaan kepada pemegang saham. Suatu perusahaan mungkin masih melakukan pembayaran dividen meskipun laba yang dihasilkan tidak besar.

Biasanya, pembayaran dividen dan jumlahnya ditentukan oleh dewan direksi perusahaan. Maka dari itu, jadwal pembayaran dividen pada setiap perusahaan bisa berbeda-beda, seperti bulanan, triwulan, atau tahunan.

Biasanya, rasio keuntungan atas dividen dapat dilihat dari persentase dividen dibagi dengan harga saham di pasaran atau lebih dikenal dengan yield.

Ada berbagai macam cara menghitung dividen saham yang bisa Anda coba. Salah satu dengan metode dividend per share (DPS) atau jumlah dividen per saham. Metode termasuk cara termudah yang bisa Anda coba sebagai investor pemula.

Dari pengertiannya, DPS adalah pembagian laba berdasarkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Adapun rumus perhitungan dividen saham dengan DPS.

DPS = Total dividen / jumlah saham beredar

Asumsikan bahwa Anda sedang berinvestasi saham di PT A. Perusahaan tersebut menginformasikan laba perusahaan sebesar Rp2 miliar dan berniat untuk membagikan dividen sebesar 20 persen pada pemegang saham. 

Saat itu, jumlah saham yang beredar adalah 1 juta lembar saham. Sebagai investor, Anda memiliki 100 lembar saham di PT A. Maka dari itu, perhitungannya, yaitu sebagai berikut.

Jumlah keseluruhan dividen yang dibayarkan = Rp2 miliar x 20 / 100 = Rp400 juta

DPS = Rp400 juta / 1 juta lembar saham =Rp400 per lembar saham

Dividen yang diterima = 100 lembar saham  x Rp400 = Rp40 ribu

Jadi, besaran dividen yang Anda dapatkan sebesar Rp40 ribu.

Penghasilan atas dividen yang didapatkan juga dikenakan pemotongan pajak. Hal tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 mengenai Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Pada Pasal 4 dijelaskan bahwa objek pajak penghasilan mencangkup dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil perusahan koperasi.

Pajak atas dividen akan dipotong oleh pemberi penghasilan atau perusahaan wajib pajak mendapatkan dividen.

Perhitungan dividen saham membawa banyak keuntungan bagi investor. Dalam hal ini, investor dapat menilai potensi imbal hasil menarik dan melihat peluang keberlanjutan dividen suatu perusahaan. Berikut beberapa alasan perhitungan dividen saham penting untuk dilakukan oleh investor.

1. Menilai kinerja keuangan perusahaan

Perusahaan yang mampu membagikan dividen secara konsisten mencerminkan kinerja finansial yang kuat. Hal tersebut menjadi daya tarik investor untuk memasuki pasar.

2. Memilih saham dengan imbal hasil dividen menarik

Metrik DPS dapat memudahkan investor membandingkan saham-saham potensial dan mengidentifikasi saham yang paling sesuai dengan tujuan investasi.

3. Mengukur potensi pendapatan dari investasi saham

Menghitung imbal hasil dari dividen saham memungkinkan investor dapat menilai peluang pendapatan yang bisa diperoleh dari investasi saham.

4. Indikator kestabilan perusahaan

Dividen yang dibagikan perusahaan secara rutin menandakan model bisnis yang solid, manajemen yang baik, dan laba yang stabil.

5. Menyusun strategi investasi jangka panjang

Memahami perhitungan dividen saham juga membantu investor membangan strategi dan portofolio yang seimbangan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Demikian cara menghitung dividen saham yang wajib diketahui investor pemula seperti Anda. Dengan rumus tersebut, Anda bisa memperkirakan jumlah keuntungan yang bisa didapatkan. Selamat mencoba!

1. Apakah semua perusahaan membagikan dividen?

   Tidak, beberapa perusahaan, terutama yang sedang bertumbuh atau ekspansi memilih untuk menahan laba demi menandai pertumbuhan.

2. Apakah dividen bisa menjadi sumber pendapatan pasif?

   Tentu, banyak investor jangka panjang yang mengandalkan dividen sebagai sumber penghasilan pasif, terutama investor yang memiliki portofolio saham dari perusahaan yang rutin membagikan dividen.

3. Bagaimana pengaruh dividen terhadap harga saham?

   Biasanya, harga saham akan turun secara teknikal sebesar nilai dividen setelah tanggal cum dividend. Hal ini karena nilai dividen dianggap sudah “dikeluarkan” dari nilai perusahaan.