Jakarta, FORTUNE - Center of Economic and Law Studies (Celios) menyatakan total kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari penundaan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditaksir mencapai Rp11,9 triliun. Penundaan ini diperkirakan menimbulkan efek berantai bagi seluruh perekonomian Indonesia.
Sebagaimana diketahui, jadwal pengangkatan CPNS diundur menjadi Oktober 2025 dari yang awalnya Maret 2025.
“Hasil modelling CELIOS menggunakan metode Input-Output (I-O) menemukan pendapatan masyarakat turun Rp10,4 triliun,” tulis Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira dalam risetnya yang dikutip Rabu (12/3).
Bhima menilai, pengusaha juga sangat dirugikan dari adanya penundaan pengangkatan CPNS dengan total kerugian Rp3,68 triliun. Uang gaji dan tunjangan CPNS yang tiap tahunnya digunakan untuk membeli berbagai produk kebutuhan pokok, perumahan hingga elektronik menjadi potential loss. Sebanyak 110 ribu tenaga kerja ikut terdampak.
“Secara tidak langsung, penundaan pengangkatan CPNS berimbas luas ke output sektor jasa pemerintah turun Rp3,5 triliun, perdagangan -Rp441,7 miliar, hingga penyediaan makan minuman terpukul Rp286,8 miliar. Sektor tersebut bisa melakukan esiensi, atau menunda juga perekrutan karyawan baru,” imbuhnya.