CLEO Optimistis Momen Ramadan Dongkrak Penjualan Air Minum

Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), optimistis penjualan air minumnya akan terdongkrak melalui datangnya periode Ramadan.
Perusahaan itu mengutip sejarah dagangnya selama bertahun-tahun, yang menunjukkan volume penjualan produk CLEO selalu meningkat hingga dua kali lipat tiap Ramadan dan idulfitri datang, jika dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.
Menurut CLEO, itu terjadi karena adanya peningkatan aktivitas para konsumennya, baik di dalam maupun luar rumah, khususnya agenda buka bersama yang meningkatkan permintaan.
CLEO telah mengantisipasi dengan baik peningkatan permintaan selama Ramadan hingga Idulfitri dan memastikan diri akan mampu melayani peningkatan kebutuhan AMDK di Tanah Air dalam masa-masa tersebut.
Ketersediaan produk itu didukung oleh jaringan pabrik AMDK perseroan yang meliputi 32 pabrik yang sudah beroperasi di Indonesia serta jaringan distribusi yang terintegrasi.
CLEO juga didukung sistem keamanan informasi yang andal pada seluruh kegiatan operasionalnya. Keandalan keamanan sistem informasi perseroan ini telah mendapatkan pengakuan berupa sertifikasi ISO/IEC 27001:2023 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS).
Tahun ini, CLEO optimistis dapat meraih pertumbuhan penjualan dua digit.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, CLEO sedang membangun tiga pabrik di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru yang direncanakan akan beroperasi pada tahun ini. Perusahaan akan akan pula membagi fokusnya ke produksi air minum dengan kemasan bebas bahan kimia BPA.
“Dengan memanfaatkan momentum bulan Ramadan untuk mendongkrak penjualan lebih tinggi, kami optimis target penjualan tumbuh dobel digit tahun ini akan bisa dicapai,” demikian CEO CLEO, Melisa Patricia, dalam keterangannya, yang dikutip Senin (17/3).
Hingga 30 September 2024, perseroan telah membukukan pertumbuhan positif dengan penjualan mencapai Rp2,0 triliun atau meningkat 31,5 persen secara tahunan (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih perseroan mengalami lonjakan 60,8 persen menjadi Rp36,5 miliar.