MARKET

Anak Usaha Vale (INCO) Raih Penyertaan Modal Investor Singapura Rp764M

Huaqi Pte Ltd ambil bagian atas penerbitan 764.000 saham.

Anak Usaha Vale (INCO) Raih Penyertaan Modal Investor Singapura Rp764MIlustrasi lokasi pertambangan dan pengolahan nikel/Dok. PT Vale Indonesia
14 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Emiten pertambangan bijih nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengungkapkan aksi penyertaan modal investor Singapura, Huaqi Pte.Ltd kepada anak usahanya, PT Kolaka Nickel Indonesia. Aksi ini menyebabkan komposisi kepemilikan saham perseroan di anak usaha berubah. 

"Dengan ini kami informasikan, Huaqi telah mengambil bagian penuh atas penerbitan 764.000 saham baru di KNI," kata Corporate Secretary Vale Indonesia, Filia Alanda dalam keterangan resmi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/3).

Dengan masuknya perusahaan Singapura tersebut, komposisi pemegang saham KMI menjadi 191.000 saham dengan nilai nominal saham seluruhnya dikuasai Vale Indonesia dan sebanyak 764.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp764 miliar menjadi milik Huaqi (Singapore) Pte Ltd. 

Filia mengatakan, transaksi ini bukan merupakan transaksi material bagi perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. Serta bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

Dengan begitu, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan atas transaksi tersebut.

Kinerja Operasional Vale

Sepanjang 2022, Vale dan anak usahanya mencatat total produksi 60.090 metrik ton nikel matte pada tahun 2022. “Kinerja Furnace 1, Furnace 2 dan Furnace 3 berada di atas anggaran tahun 2022, namun produksi tahunan secara keseluruhan lebih rendah dari target perusahaan sebelumnya seiring keterlambatan penyelesaian Rebuild Furnace 4,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale.

Sedangkan khusus pada kuartal keempat 2022, produksi mencapai 16.183 t nikel dalam matte, sekitar 8 persen lebih rendah dari volume produksi yang direalisasikan pada kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, produksi kuartal keempat juga lebih rendah 8 persen bila dibandingkan produksi di kuartal yang sama tahun sebelumnya imbas pelaksanaan proyek Furnace 4 Rebuild di semester I 2022. 

Berdasarkan kinerja keuangan perusahaan, sepanjang 2022 Vale meraup pendapatan US$1,17 miliar atau sekitar Rp18,15 triliun (asumsi kurs Rp15,391/dolar AS). Angka itu tumbuh 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$953 juta.

Perusahaan juga membukukan laba kotor sebesar US$313 juta diikuti laba usaha US$272 juta. Setelah dikurangi sejumlah beban dan pajak, perseroan membukukan laba bersih US$200 juta, tumbuh 21 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$167 juta. 

Related Topics