Vale Bangun Proyek Pertambangan dan Green Smelter Nikel Rp37 T
Kapasitas produksi green smelter capai 73 ribu ton per tahun

13 February 2023
Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI) meresmikan pembangunan proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Adapun, lokasi pertambangan proyek ini berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi, sedangkan lokasi pabrik pengolahan berada di Desa Sambalagi Kecamatan Bungku Pesisir. Untuk fasilitas ini, Vale dan mitra mengalokasikan total investasi hingga Rp37,5 triliun dengan kapasitas produksi 73 ribu ton per tahun.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan kehadiran proyek Morowali ini adalah representasi komitmen perusahaan menjadi produsen nikel yang andal dan berkelanjutan bagi Indonesia dengan jejak karbon terendah.
"Kami akan membawa praktik-praktik pertambangan terbaik yang dilakukan di Blok Sorowako ke Morowali. Selain menyukseskan program hilirisasi pemerintah, kami juga ingin berkontribusi untuk masyarakat dan bumi kita,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (13/2).
Presiden Komisaris PT Vale dan Wakil Presiden Eksekutif bisnis Base Metal Vale, Deshnee Naidoo, menambahkan peletakan batu pertama ini memperkuat komitmen perusahaan dengan terus mendorong akselerasi melalui jalur pertumbuhan bernilai miliaran dolar.
“Bersama dengan mitra kami yang terhormat, kami bersemangat untuk mewujudkan proyek pertumbuhan yang kritikal yang akan menghasilkan produksi nikel rendah karbon dengan aman dan berkelanjutan serta mendukung rantai pasokan domestik untuk bahan transisi energi dan kendaraan listrik," katanya.
Dalam proyek Morowali akan dikembangkan oleh PT Vale dan mitranya. PT Vale berperan penuh dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas pertambangan, sementara BNSI yang merupakan sebuah perusahaan patungan antara PT Vale dan mitranya, yang akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan.
Berdasarkan Peraturan Menko Perekonomian, Proyek Morowali ini dinyatakan sebagai
salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pada 2022. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, proyek Morowali sebagai bentuk dari harapan pemerintah mewujudkan hilirisasi sumber daya alam untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini pabrik green smelter pertama yang saya lihat. Berbasis gas LNG, tentu minta dukungan dari Komisi Energi (DPR RI) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining,” katanya.
Pabrik nikel pertama dengan sumber energi gas alam
Vale mengatakan, smelter yang akan dibangun di Sambalagi akan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Dengan dukungan sumber listrik dari gas alam, akan menjadi pabrik yang andal, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Pembangkit listrik gas alam akan menjadi kontributor utama untuk mengurangi emisi karbon dari keseluruhan operasi proyek, sejalan dengan peta jalan keberlanjutan perusahaan dengan target pengurangan emisi karbon hingga 33 persen pada 2030.
Pemberdayaana masyarakat
Vale akan menerapkan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berkelanjutan, dengan bercermin pada praktek terbaik (best practice) yang dilakukan di Blok Sorowako.
Sepanjang 2015-2022, Vale telah menggelontorkan Rp46 miliar untuk berbagai program sosial di 17 desa, yang termasuk area pemberdayaan, baik di Kecamatan Bungku Timur, Kecamatan Bahodopi dan juga ditingkat Kabupaten Morowali.
Bantuan terhadap desa-desa sekitar area tambang antara lain berupa pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas sosial. Selain itu, Vale juga membantu program pertanian padi organik.
Proyek Morowali, secara keseluruhan di area penambangan dan area pabrik pengolahan, akan menyerap hingga 15.000 tenaga kerja pada fase konstruksi dan sekitar 5.000 tenaga kerja pada fase operasional.
Pada akhir 2022, Vale juga memberikan dukungan di bidang peningkatan SDM melalui pelatihan angkatan kerja lokal dengan mengajarkan keterampilan kelistrikan dan pengelasan. Selain itu, PT Vale juga mengundang para pemasok dan wirausaha lokal dengan mengadakan Bimbingan Teknis Prakualifikasi Pengusaha Lokal.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dan Bupati Morowali Taslim berharap, proyek Morowali mampu membawa multiplier effect untuk masyarakatnya. Bupati juga mendukung realisasi terhadap komitmen PT Vale untuk beroperasi dengan memperhatikan lingkungan hidup.