MARKET

Krakatau Steel Teken Kerja Sama dengan BUMN Cina Senilai US$1,2 Miliar

Kerja sama ini dalam rangka pengembangan steel long product.

Krakatau Steel Teken Kerja Sama dengan BUMN Cina Senilai US$1,2 MiliarShutterstock/TGeorge
by
18 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) dan BUMN Cina Baowu Group Zhongnan akan melanjutkan kerja sama yang diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Perjanjian bernilai US$1,2 miliar atau setara Rp18,8 triliun ini mencakup kerja sama pengembangan steel long product.

“Estimasi nilai investasi yang diperlukan untuk melaksanakan kerja sama tahap pertama untuk kapasitas 2 juta ton baja per tahun ini adalah sebesar US$1,2 miliar,” kata Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo dalam keterangan resminya, Selasa (17/10).

Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim serta Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam acara Indonesia China Business Forum di Beijing, Senin (16/10).

Sebagai informasi, Baowu Group Zhongnan adalah perusahaan baja BUMN milik Cina yang memiliki kapasitas produksi 21 juta ton per tahun. Perusahaan ini terafiliasi dengan Baowu Group, perusahaan baja terbesar peringkat satu di dunia dengan total kapasitas produksi sebesar 132 juta ton per tahun.

Akan membangun pabrik pada tahap pertama

Purwono menjelaskan, Krakkatau Steel dan Baowu Group akan bekerja sama  mengembangkan steel long product yang dimulai dari hulu dengan memproduksi baja billet. Adapun, untupengembangan di hilir, keduanya akan memproduksi rolling mill dalam bentuk wire rod mill pada tahap pertama. 

Selain itu, fasilitas manufaktur baja akan dibangun secara otomatis, cerdas, dan ramah lingkungan, dengan memperkenalkan teknologi dan peralatan baru untuk membangun ekosistem baja dan mendorong perkembangan pesat industri baja di Indonesia.

“Untuk tahap pertama, akan dibangun pabrik dengan kapasitas 2,0 juta ton per tahun dan bisa ditingkatkan kapasitasnya di masa depan sampai dengan 4 juta per tahun,” ucap Purwono.

Krakatau Steel dan Baowu Group Zhongnan sebelumnya telah menandatangani perjanjian pendahuluan pada 30 November 2022 tentang Peluang Kemitraan Iron & Steel Making. Kerja sama ini kemudian dilanjutkan dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman di Indonesia China Business Forum di Beijing.

“Kemitraan ini diharapkan dapat memenuhi minat pasar baja Indonesia terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang terutama dengan dibangunnya fasilitas baja yang terintegrasi. Semoga dengan penandatanganan ini proses selanjutnya mendapat dukungan penuh semua pihak untuk dapat terealisasi sesuai jadwal,” ujarnya.

Upaya dongkrak kinerja KRAS sampai akhir tahun

KRAS menargetkan mampu menutup tahun dengan kinerja yang apik. Ada empat strategi yang bakal dioptimalkan untuk meningkatkan penjualan.

Pertama, meningkatkan pangsa pasar baja konstruksi melalui pengembangan produk baru modular, yang ditujukan untuk Pembangunan sektor perumahan.

Kedua, mengembangan produk baru black annealed untuk bahan baku pipa dan kanal pasar domestic.

Ketiga, perseroan juga akan meningkatkan pelayanan di sektor non-baja khususnya di kawasan industri CIlegon.

Terakhir, Perusahaan juga berusaha memperluas pasar dalam menyediakan bahan baku untuk industri.

Hingga semester I 2023, KRAS masih mencatat penurunan penjualan untuk pasar domestic dan ekspor. Penjualan pasar domestik perseroan tercatat turun 14,13 persen dari sebelumnya 932,82 juta. Sedangkan untuk pasar ekspor menurun drastis hingga 78,55 persen menjadi 54,38 juta.

Related Topics