Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi menara telekomunikasi
Ilustrasi menara telekomunikasi (kominfo.jatimprov.go.id)

Intinya sih...

  • PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) pertimbangkan merger dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

  • Meski dalam tahap awal, potensi merger MTEL dan TBIG mencapai entitas senilai Rp90 triliun.

  • Kinerja positif: MTEL bukukan kenaikan pendapatan 1,42% menjadi Rp2,26 triliun, sementara laba bersih TBIG naik 14,86% menjadi Rp413,39 miliar hingga kuartal I 2025.

Jakarta, FORTUNE - Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dikabarkan kembali tengah mempertimbangkan merger dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Isu ini kembali mengemuka, setelah sebelumnya rencana ini batal pada 2015.

Bloomberg melaporkan, kedua perusahaan tersebut telah mengadakan pembicaraan  awal dengan calon penasihat mengenai potensi merger yang menghasilkan entitas gabungan dengan valuasi senilai Rp90 triliun (US$5,5 miliar).

Meski demikian, sumber Bloomberg mengatakan bahwa potensi merger MTEL dan TBIH masih pada tahap awal dan ada kepastian apakah rencana tersebut akan terlaksana. Perwakilan MTEL dan TBIG berlum berkomentar soal isu tersebut. Sementara, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), selaku pengendali MTEL, juga menolak berkomentar.

Fortune Indonesia telah mengonfirmasi kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Corporate Office PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Handoko Vete menyatakan, bahwa pihaknya belum dapat mengonfirmasi lebih lanjut mengenai kabar ini.

“Secara pribadi saya belum menerima atau mendapat informasi terkait merger yang disampaikan,” demikian Vete kepada Fortune Indonesia, Jumat (11/7).

Kinerja keuangan

Kedua emiten menara tersebut mencatatkan kinerja positif sepanjang 3 bulan pertama 2025. Emiten Grup Telkom, MTEL atau Mitratel, membukukan kenaikan pendapatan 1,42 peersen menjadi Rp2,26 triliun dengan kontribusi segmen menara mendominasi yaitu sebesar Rp2,11 triliun.

Sejalan dengan hal tersebut, laba tahun berjalan Mitratel tumbuh tipis 1,02 persen menjadi Rp526,31 miliar. Dari sisi operasional, Mitratel juga mencatat tenancy ratio mencapai 1,52x dengan jumlah menara yang dikelola sebanyak 39.593 unit dan jaringan fiber sepanjang 53.544 kilometer. 

Sementara itu, laba bersih TBIG naik 14,86 persen menjadi Rp413,39 miliar hingga kuartal I 2025. Raihan laba bersih ditopang oleh kenaikan pendapatan perseroan sebesar 1,58 persen menjadi Rp1,73 triliun. 

Hingga 2024, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengelola lebih dari 42 ribu pelanggan dan hampir 24 ribu site telekomunikasi, termasuk menara telekomunikasi dan Distributed Antenna Systems (DAS).

Editorial Team

EditorEkarina .