Ekspansi Jaringan, Mitratel Anggarkan Capex Rp5,3 Triliun

- Mitratel anggarkan capex Rp5,3 T untuk ekspansi jaringan dan teknologi mutakhir.
- Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang sehat hingga kuartal I 2025.
- Mitratel terus berfokus pada pengembangan layanan berbasis teknologi seperti edge computing dan IoT.
Jakarta, FORTUNE – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), emiten penyedia infrastruktur menara telekomunikasi melanjutkan ekspansi tahun ini, di tengah berbagai tantangan industri dan tren konsolidasi operator telekomunikasi. Untuk mendukung ekspansinya, perusahaan akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 5,3 triliun.
Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama mengatakan anggaran capex tahun ini utamanya akan difokuskan untuk penambahan 2.500 tenant baru, pembangunan 10.000 kilometer jaringan fiber, serta pengembangan teknologi mutakhir seperti edge computing, Power as a Service (PaaS), dan kesiapan layanan IoT.
Perseroan juga akan terus memperluas portofolio dan jangkauan layanan ke luar Pulau Jawa, mengingat saat ini 59 persen dari total menara Mitratel telah berada di luar Jawa. “Hal ini selaras dengan wilayah perluasan jaringan operator telekomunikasi, 74 persen penggelaran kolokasi terjadi di wilayah tersebut,” kata Hendra, Senin (2 /5).
Mitratel juga terus memperkuat pondasi bisnis yang berkelanjutan dengan implementasi tata kelola yang bertanggung jawab dan selaras dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).
Kinerja bisnis
Perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 di Jakarta pada Rabu (28/5/2025).
Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui seluruh agenda yang mencerminkan komitmen Mitratel terhadap tata kelola yang baik, pertumbuhan berkelanjutan, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.
Sepanjang 2024, Mitratel mencatat pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang sehat, didorong oleh ekspansi organik portofolio menara dan penguatan infrastruktur digital seperti jaringan fiber optik serta peningkatan utilisasi aset melalui layanan berbasis teknologi.
Selain itu, fokus perusahaan dalam transformasi operasional dan efisiensi biaya turut berperan dalam menjaga margin yang kompetitif. Hingga kuartal I 2025, Mitratel mencatat pendapatan sebesar Rp 2,26 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 1,88 triliun. Dari capaian tersebut, mendorong perseroan mampu meraih laba bersih sebesar Rp 526 miliar.
Dari sisi operasional, Mitratel juga mencatat tenancy ratio mencapai 1,52x dengan jumlah menara yang dikelola sebanyak 39.593 unit dan jaringan fiber sepanjang 53.544 kilometer.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi organik, peningkatan utilisasi aset, serta kontribusi Fiber To The Tower (FTTT) yang meningkat pesat, turut memberikan nilai tambah berkelanjutan.
Mitratel tercatat sebagai perusahaan menara dengan skor risiko ESG terbaik di industri (Sustainalytics: 19,3 – kategori Low Risk). Perkembangan terbaru, Mitratel Publik Mitratel masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital Indonesia (MSCI) dan index SRIKEHATI. Dengan lebih dari 39.000 menara yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung oleh jaringan fiber yang terus berkembang,.
"Ke depan, perusahaan akan terus berfokus pada pengembangan layanan berbasis teknologi, termasuk edge computing dan Internet of Things (IoT), untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin menuntut solusi digital yang terintegrasi dan efisien," kata Hendra.