Emiten Mothercare Gelar Rights Issue Demi Akuisisi Pemilik EMCO Toys

Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik merek Mothercare di Indonesia, PT Multitrend Indo Tbk (BABY), segera melakukan rights issue (PMHMETD I) guna mendanai rencana akuisisi atas PT Emway Globalindo (EGI).
Perseroan menjelaskan, pengambilalihan EGI dari pemegang saham lamanya, Blooming Years Pte. Ltd. (BY), akan dilakukan melalui 2 mekanisme, yakni inbreng (penyetoran modal selain dalam bentuk uang) dan pembelian saham secara langsung.
"Nilai dari rencana pengambilalihan adalah Rp269,98 miliar, dengan perincian: nilain rencana inbreng Rp129,03 miliar dan rencana pembelian sisa saham sebesar Rp139,99 miliar," kata Manajemen BABY dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (19/12).
Dengan mempertimbangkan bahwa rencana inbreng akan dilakukan pada PMHMETD I, para pihak menyepakati harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp590 per saham baru. BABY akan menjadi penerima inbreng dan pembeli saham EGI, sedangkan BY sebagai pembeli inbreng dan penjual EGI.
Pada 17 Desember 2025, perseroan dan BY sudah menandatangani perjanjian pengikatan bersyarat.
Pertama, BY akan menyetorkan 255,07 juta saham EGI ke BABY. Itu setara dengan sebesar 48 persen dari modal ditempatkan dan disetor EGI.
Kemudian, sisa saham EGI milik BY akan perseroan ambil alih secara langsung. Itu meliputi 274,72 juta saham atau 52 persen dari modal ditempatkan dan disetor EGI. Transaksi itu akan menggunakan fasilitas pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Setelah PMHMETD I, BABY akan melakukan rencana pembelian saham itu. "Setelah pengambilalihan terjadi, EGI akan menjadi anak perusahaan perseroan," kata Manajemen BABY.
EGI sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis perdagangan alat permainan dan mainan anak-anak, alat tulis dan gambar, alat olahraga, tekstil, perhiasan dan jam, dan berbagai macam barang. Salah satu merek milik EGI adalah EMCO Toys. Perusahaan itu juga memiliki arena permainan.
Keputusan akuisisi EGI oleh BABY diproyeksi meningkatkan nilai dan kinerja melalui peningkatan skala usaha, kontribusi pendapatan yang stabil, peningkatan EBITDA secara bertahap, serta penguatan kemampuan perseroan dan kelompok usaha dalam menghasilkan arus kas.
Atas rencana tersebut, BABY pun akan meminta restu para pemegang saham melalui RUPSLB dan RUPS Independen pada 26 Januari 2026.










