Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
saham
ilustrasi saham (pexels.com/Alphatradezone)

Intinya sih...

  • Harga IHSG bisa mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh berbagai faktor.

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.

  • Memahami faktor yang mempengaruhi IHSG sangat penting bagi para investor, analis pasar, hingga pengambil kebijakan ekonomi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi salah satu tolok ukur yang mencerminkan kinerja keseluruhan pasar saham di Indonesia. IHSG dihitung dari gabungan harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pergerakan IHSG bersifat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap berbagai peristiwa, baik dalam maupun luar negeri. Indeks ini bisa berubah dalam hitungan menit, tergantung pada sentimen pasar yang sedang terjadi.

Oleh karena itu, memahami apa saja faktor yang mempengaruhi harga IHSG sangat penting. Khususnya bagi Anda selaku para investor, analis pasar, hingga pengambil kebijakan ekonomi.

Mengenal fluktuasi saham

Fluktuasi saham mengacu pada perubahan harga saham yang terjadi secara terus-menerus dalam kurun waktu singkat. Sebagai negara berkembang, tingkat fluktuasi saham di Indonesia umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju.

Hal ini tak jarang membuat investor dituntut untuk lebih waspada terhadap risiko yang bisa muncul. Salah satu risiko terbesarnya adalah inflasi seperti yang terjadi pada krisis moneter tahun 1998. Inflasi dapat menyebabkan pergerakan IHSG menjadi sangat ekstrem.

Faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG

Perubahan IHSG disebabkan oleh dua kelompok faktor utama, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Dalam waktu singkat, kejadian besar atau pengumuman penting seperti kebijakan pemerintah dapat langsung menyebabkan indeks melonjak atau justru anjlok.

Lantas, apa saja faktor yang mempengaruhi harga IHSG? Simak penjelasannya berikut ini.

Faktor Internal

Sesuai dengan namanya, faktor internal yang mempengaruhi harga IHSG adalah kondisi internal suatu perusahaan. Faktor-faktor yang bisa berpengaruh pada fluktuasi saham seperti kondisi perusahaan, kinerja keuangan, kebijakan dividen, dan lain sebagainya.

1. Aksi korporasi

Langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan seperti merger, akuisisi, divestasi, atau right issue dapat memengaruhi persepsi investor terhadap nilai perusahaan. Aksi-aksi korporasi ini mencerminkan arah dan strategi bisnis perusahaan ke depan, sehingga berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham.

2. Kondisi perusahaan

Faktor yang mempengaruhi harga IHSG adalah kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Misalnya, jika laporan keuangan menunjukkan pertumbuhan yang positif, maka saham perusahaan tersebut cenderung diminati investor.

IHSG pun mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, perusahaan dengan kondisi keuangan buruk akan mengalami penurunan harga saham.

3. Proyeksi kinerja perusahaan ke depan

Investor juga mempertimbangkan potensi keuntungan perusahaan di masa mendatang. Rasio-rasio seperti Dividend Payout Ratio, rasio utang terhadap ekuitas, Price to Book Value (PBV), serta Earnings Per Share (EPS) menjadi indikator penting.

Perusahaan yang rutin membagikan dividen dan memiliki kinerja keuangan solid akan lebih disukai investor karena dianggap memberikan return yang menarik.

Dalam praktiknya, Dividend Payout Ratio juga memengaruhi fluktuasi harga saham. Emiten yang konsisten membayar dividen seringkali dipandang lebih stabil serta menjanjikan keuntungan. Hal ini mampu menjaga minat investor tetap tinggi.

Faktor eksternal

Kebalikannya faktor internal, faktor eksternal berhubungan dengan kondisi atau pihak di luar perusahaan. Faktor eksternal mencakup ekonomi makro, nilai tukar uang, kebijakan pemerintah, hingga kondisi pasar.

1. Kondisi ekonomi makro

Kesehatan ekonomi makro suatu negara sangat mempengaruhi stabilitas pasar saham. Apabila terjadi inflasi, harga barang-barang meningkat seiring dengan turunnya daya beli masyarakat karena pelemahan nilai mata uang.

Inflasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga IHSG. Selain itu, perubahan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga punya pengaruh. Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman menjadi lebih tinggi untuk konsumen maupun perusahaan.

Efek lainnya, investor bisa jadi lebih memilih instrumen seperti deposito karena dianggap lebih aman dan menguntungkan. Dana keluar dari pasar saham menyebabkan penurunan IHSG.

Dampak dari kebijakan suku bunga terasa di kalangan emiten juga. Kenaikan bunga meningkatkan beban biaya operasional, terutama bagi perusahaan yang memiliki pinjaman besar. Hal ini akan menekan profitabilitas mereka.

Jadi, semua itu secara tidak langsung akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut.

2. Nilai tukar mata uang

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat memiliki pengaruh besar terhadap IHSG. Bila rupiah melemah, perusahaan yang memiliki utang dalam bentuk mata uang asing akan mengalami kenaikan beban utang.

Dampak lainnya adalah peningkatan biaya operasional yang dapat menurunkan nilai saham perusahaan-perusahaan.

3. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah termasuk faktor yang mempengaruhi harga IHSG. Kebikakan ini mencakup banyak hal seperti kebijakan terkait ekspor-impor, regulasi perusahaan, utang negara, hingga aturan tentang Penanaman Modal Asing (PMA).

Apabila kebijakan hanya sebatas wacana tanpa realisasi konkret, pasar saham cenderung merespons secara negatif karena muncul ketidakpastian. Para investor akan lebih memilih negara yang dianggap aman, stabil, dan pasti.

4. Manipulasi pasar

Tindakan manipulasi pasar umumnya dilakukan oleh investor besar dengan memanfaatkan media. Mereka dapat menyebarkan rumor untuk mempengaruhi opini publik.

Akhirnya, hal terebut dapat menggiring pergerakan harga saham sesuai kepentingan mereka. Kondisi ini menimbulkan distorsi di pasar dan berakibat harga saham tidak mencerminkan nilai riilnya.

5. Kepanikan investor

Kepanikan investor pemula bisa menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai panic selling. Ketika mendengar kabar negatif yang berkaitan dengan pasar, investor pemula tak jarang buru-buru menjual saham tanpa mempertimbangkan analisis fundamental.

Hal ini justru memperburuk kondisi pasar karena aksi jual besar-besaran bisa membuat IHSG merosot tajam. Maka dari itu, keputusan investor turut berpengaruh besar pada fluktuasi harga saham.

Jadi, itulah berbagai yang mempengaruhi harga IHSG. Perhatikan faktor-faktornya agar tidak salah langkah dalam berbisnis ataupun berinvestasi.

Editorial Team