Hingga 2022, Saratoga telah berinvestasi di sejumlah perusahaan. Berikut profil dan kinerja portolio investasi Saratoga sepanjang 2022:
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Pada 2022 ADRO berhasil mencatat laba bersih terbesar sepanjang masa senilai US$ 2,49 miliar atau sekitar Rp 38 triliun. Kenaikan hingga 167 persen dibandingkan 2021 itu diraih ADRO berkat volume penjualan yang meningkat dan harga rata-rata batubara yang tinggi sepanjang 2022. Berkat kinerjanya ini, ADRO mengumumkan dividen interim terbesar untuk tahun buku 2022 yaitu sebesar US$ 500 juta, meningkat 67 persen dari dividen interim 2021 sebesar USD 300 juta.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Pada tahun 2022, MDKA telah mengakuisisi proyek tambang nikel dan peleburan nikel (smelter) kelas dunia yang dikonsolidasikan di bawah entitas Merdeka Battery Materials (MBM). Asetnya meliputi;
1. Tambang Nikel SCM (Sulawesi Cahaya Mineral), salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang belum dikembangkan. Total sumber daya JORC lebih dari 1,1 miliar dmt pada 1,22 persen Ni, mengandung 13,8Mt Nikel dan pada 0,08 persen Co, mengandung 1,0Mt Kobalt;
2. CSI (Cahaya Smelter Indonesia) dan BSI (Bukit Smelter Indonesia), dua smelter nikel rotary kiln-electric furnace (RKEF) yang sudah menghasilkan arus kas dan beroperasi dengan kapasitas produksi gabungan 38 ktpa nikel;
3. ZHN (Zhao Hui Nickel), saat ini sedang membangun smelter nikel RKEF dengan kapasitas terpasang 50ktpa dan memiliki target beroperasi pada Juli 2023;
4. AIM (Acid Iron Metal), yang akan mengolah bijih pirit dari Tambang Tembaga Wetar dan menghasilkan asam sulfat, uap, bijih besi, serta bijih emas dan perak. Permintaan asam sulfat diperkirakan akan meningkat signifikan didorong oleh pembangunan pabrik high-pressure acid leach (HPAL) tambahan di Indonesia.
Produksi pertama AIM diharapkan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2023;
5. IKIP (Indonesia Konawe Industrial Park), perusahaan patungan dengan Tsingshan untuk mengembangkan kawasan industri pengolahan nikel hilir di dalam IUP SCM.
MDKA pada tahun lalu juga berhasil menerbitkan 1,2 miliar saham baru dengan total penggalangan dana sebesar USD 235 juta. Melalui aksi korporasi itu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) telah menjadi mitra strategis MDKA dengan kepemilikan saham sebanyak 5 persen di perusahaan tersebut. Kerja sama tersebut membuka peluang kerjasama investasi sumber daya mineral untuk rantai nilai logam baterai, seperti nikel, kobalt, litium, tembaga, mangan, dan aluminium.
- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
Pada Mei 2022, MPMX mengembangkan kemitraan strategis dengan CARRO, pasar mobil bekas terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. CARRO menginvestasikan dana senilai Rp 784 miliar melalui akuisisi 50 persen saham MPMRent, salah satu lini bisnis MPMX. CARRO akan menghadirkan kemampuan teknologi dan digitalisasi (mis. Big Data, AI, algoritma penetapan harga yang relevan) untuk menciptakan ekosistem otomotif online dan offline terintegrasi satu-satunya di Indonesia, yang menawarkan produk dan layanan
lengkap mulai dari marketplace, sewa, pembiayaan hingga asuransi yang melayani pasar B2B dan B2C.
- PT Samator Indo Gas Tbk (AGII)
Pada Desember 2022, perseroan mengganti nama Aneka Gas Industri menjadi PT Samator Indo Gas Tbk. Strategi ini diharapkan akan semakin mendekatkan Samator kepada masyarakat dan produk-produknya kian dikenal di pasar. Di bulan November 2022, AGII memulai proses pembangunan pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah dengan target commissioning di dalam 18-24 bulan ke depan. Hal tersebut dilakukan setelah berhasil menandatangani perjanjian jual-beli dengan KCC Glass Corporation Korea Selatan. KCC sedang membangun pabrik di KITB yang diproyeksikan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
TBIG telah berhasil mengoperasikan 21,7 ribu sites menara telekomunikasi dan melayani sekitar 40,7 ribu pelanggan hingga kuartal III-2022. Jumlah tersebut tumbuh positif dibandingkan akhir tahun 2021, dimana jumlah sites menara yang dimiliki TBIG sebanyak 20,6 ribu dengan total pelanggan sekitar 39,1 ribu. Sebagai usaha untuk mengelola arus keuangan yang efisien dan disiplin, TBIG juga sukses menerbitkan tiga obligasi dalam mata uang rupiah dengan nilai total Rp 5,4 triliun.
Perusahaan Privat
AtriaDC memiliki dan mengoperasikan pusat data dalam kota yang scalable dan purposebuilt di Indonesia. AtriaDC juga memiliki aset cadangan lahan yang mampu menampung
total kapasitas yang dirancang hingga sebesar 33 mega watt (MW).
Pada tahun 2022, City Vision sukses meluncurkan jaringan LED paling bergengsi di Indonesia yaitu Jaringan Digital Iconic Bundaran HI (Hotel Indonesia), sebuah jaringan baru dengan lima tampilan digital yang menghiasi fasad dan interior Plaza Indonesia yang mewah dan Grand Hyatt Hotel yang legendaris.
Forest Carbon merupakan pengembang proyek karbon premium yang berdiri pada tahun 2012. Perusahaan ini dibangun untuk memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, keanekaragaman hayati, dan investor melalui model bisnis yang telah terbukti.
Xurya telah berhasil menyelesaikan pendanaan Seri A tambahan, menjadikan putaran total pendanaan Seri A sebesar USD 33 juta. Untuk memperkuat pasar, Xurya juga mengembangkan kemitraan strategis dengan Mitsui Co., Ltd dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).