Jakarta, FORTUNE - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli masih membukukan kerugian hingga pertengahan tahun ini. Namun, manajemen optimistis tren perbaikan kinerja yang telah terlihat sejak awal tahun akan membawa perusahaan menuju profitabilitas dalam waktu dekat.
Keyakinan tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur BELI, Kusumo Martanto, dalam paparan publik secara virtual, Kamis (9/10).
Kusumo menjelaskan pada semester I 2025, pendapatan perseroan naik 22 persen menjadi Rp9,59 triliun. Sementara itu, laba bruto sebelum diskon (GPBD) tumbuh lebih tinggi, yakni 48 persen menjadi Rp3,47 triliun.
Peningkatan ini turut didukung oleh kenaikan take rate dari 6,5 persen menjadi 8,6 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan dan perbaikan ini kami lakukan secara progresif setiap kuartal,” ujar Kusumo.
Berdasarkan data perseroan, EBITDA Blibli masih negatif Rp997 miliar, hanya sedikit membaik dari minus Rp1,05 triliun pada semester I-2024. Secara rasio, margin EBITDA terhadap total nilai transaksi (TPV) hanya naik tipis 40 basis poin menjadi -2,5 persen.
Untuk mencapai titik impas dan berlanjut menuju keuntungan, Kusumo menyinggung empat strategi utama perusahaan. Pertama, peningkatan margin melalui optimalisasi bauran produk dan penguatan kerja sama dengan brand serta principal partner pada seluruh rantai nilai. Pengembangan teknologi juga menjadi faktor penting dalam mendorong efisiensi margin.