Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
01.JPG
(dari kiri) Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Farras Farhan, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto, dan Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Herwin Hidayat. (Dok. PT Mirae Asset Sekuritasa Indonesia)

Jakarta, FORTUNE - Saham-saham emiten emas disoroti sebagai pilihan trading jangka pendek di tengah peluang penguatan harga komoditas emas global.

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Farras Farhan memproyeksikan harga emas masih dapat menguat hingga US$3.500 per troy ons dalam satu sampai tiga bulan ke depan. "Karena ketidakpastian globalnya masih tinggi," kata Farras di acara Media Day: June 2025 oleh Mirae Asset, Kamis (12/6).

Farras menambahkan, potensi kenaikan harga tersebut masih dapat terjadi seiring dengan rerata harga emas tahunan yang diprediksi dapat mencapai US$3.100 per troy ons. Sementara itu, sejak awal 2025, rerata harga emas masih di bawah US$3.000 per troy ons.

“Bulan depan patut diingat juga, ada momentum 90 hari masa suspensi tarif dagang Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan perdagangan dan politiknya, Selain itu, permintaan emas juga diprediksi akan naik menjelang perayaan Diwali di India pada Oktober yang biasanya turut mendongkrak harga emas global," ujar Farras.

Kemarin (11/6), harga komoditas emas global ditutup di kisaran US$3.340 per troy ons, yang berarti telah melonjak lebih dari 27 persen dari US$2.620 per troy ons pada akhir 2024.

Kendati demikian, pasar tetap harus mewaspadai risiko pelemahan kenaikan harga emas yang dapat terjadi mulai kuartal III 2025. Sebab, akan ada tambahan suplai produksi dari Australia dan penurunan permintaan emas dunia.

"Kami ekspektasikan [kenaikan harga] mulai melambat pada kuartal III 2025 karena ada Diwali di India. 2 tahun terakhir itu, harganya naik selama perayaan tersebut. Namun, sekarang mereka harus membeli emasnya di harga yang lebih tinggi," jelas Farras.

Diwali sendiri adalah festival keagamaan bagi umat Hindu, Jain, dan Sikh secara global. Saat momen itu, pembelian emas biasanya meningkat. Sebab, emas diangggap menggambarkan kemakmuran dan keberuntungan oleh umat tersebut.

Editorial Team