Berapa Lama Investasi Emas Untung? Ini Waktunya yang Ideal

- Investasi emas cenderung untung setelah disimpan minimal 3 tahun, optimalnya 5-10 tahun.
- Harga emas naik rata-rata 8-10% per tahun, bergerak lambat dibanding saham atau kripto.
- Tips agar investasi emas menguntungkan, salah satunya adalah beli saat harga turun.
Investasi emas telah lama menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia. Stabilitas harga, kemudahan jual beli, dan nilai intrinsiknya membuat logam mulia dianggap sebagai aset aman (safe haven) terutama di kondisi ekonomi tidak stabil.
Namun, banyak yang bertanya-tanya mengenai berapa lama investasi emas bisa untung. Apakah emas cukup disimpan beberapa bulan, atau harus menunggu bertahun-tahun untuk dapat cuan?
Nah, sebelum Anda memutuskan untuk membeli emas, penting untuk memahami karakteristiknya serta berapa lama waktu yang dibutuhkan agar menguntungkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut!
Mengenal karakteristik harga emas
Dalam investasi emas, terdapat dua harga utama yang perlu diperhatikan, yaitu harga beli dan harga jual kembali (buyback). Selisih antara keduanya disebut sebagai spread.
Harga beli adalah harga saat Anda membeli emas dari toko, bank, atau platform digital. Sementara itu, harga buyback adalah harga yang diterima jika emas dijual kembali.
Dalam banyak kasus, harga jual kembali bisa lebih rendah dari harga beli, terutama dalam waktu dekat setelah pembelian. Inilah salah satu faktor yang membuat emas kurang cocok untuk investasi jangka pendek.
Artinya, jika membeli emas hari ini, lalu menjualnya dalam hitungan minggu atau bulan, besar kemungkinan Anda akan rugi. Maka dari itu, memahami dinamika ini penting agar tidak salah ekspektasi dalam berinvestasi emas.
Berapa lama investasi emas bisa untung?
Melansir Investopedia, emas merupakan aset yang mendulang cuan saat terjadi krisis atau inflasi tinggi. Misalnya, selama pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik global, harga emas pernah mencetak rekor tertinggi hingga mencapai USD 2.790 per ounce pada 2024.
Namun, di luar kondisi ekstrem tersebut, harga emas cenderung naik perlahan dan stabil dalam jangka panjang. Secara umum, investasi emas baru mulai menunjukkan keuntungan setelah disimpan minimal 3 tahun. Nilainya akan lebih optimal jika emas disimpan selama 5 hingga 10 tahun.
Dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, pergerakan harga belum cukup signifikan untuk menutupi biaya spread atau fluktuasi pasar jangka pendek. Lantas, mengapa harus menunggu lama?
Harga emas bergerak lambat
Tidak seperti saham atau kripto yang bisa melonjak dalam hitungan hari, emas naik rata-rata 8–10% per tahun. Kenaikan ini cenderung stabil, tapi tidak cepat.
Ada biaya tambahan
Emas fisik memiliki biaya cetak, penyimpanan, dan administrasi. Jika membeli melalui aplikasi digital, biasanya biaya lebih ringan tapi tetap ada selisih harga beli dan jual.
Terpengaruh nilai tukar dan inflasi
Harga emas di Indonesia dipengaruhi oleh kurs rupiah terhadap dolar AS. Apabila rupiah menguat tajam, harga emas lokal bisa stagnan meski harga dunia naik.
Dengan kata lain, menjadikan emas sebagai aset cuan cepat bukanlah langkah yang tepat. Tetapi, sebagai instrumen investasi jangka panjang, emas sangat menjanjikan untuk mempertahankan daya beli.
Tips agar investasi emas dapat menguntungkan
Meskipun emas ideal untuk jangka panjang, bukan berarti Anda tidak bisa mengoptimalkannya. Berikut beberapa strategi agar potensi cuan lebih cepat tercapai.
Beli saat harga turun
Pantau tren harga emas. Biasanya, saat suku bunga naik atau dolar AS menguat, harga emas cenderung turun. Ini adalah momen baik untuk membeli.
Gunakan emas digital
Emas digital yang tersedia di aplikasi seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau Treasury memungkinkan pembelian mulai dari Rp10.000 tanpa biaya cetak atau penyimpanan. Selain itu, spread harga juga lebih kecil dibanding emas fisik.
Terapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Dengan DCA, Anda membeli emas secara rutin dalam jumlah tetap, tanpa memedulikan harga saat itu. Strategi ini meratakan harga beli dan mengurangi dampak fluktuasi pasar.
Fokus pada jangka panjang
Jika ingin hasil maksimal, simpan emas minimal 5 tahun atau lebih. Semakin lama disimpan, potensi keuntungan dan daya lindung nilai terhadap inflasi akan semakin besar.
Bersabar adalah kunci dalam investasi
Jadi, berapa lama investasi emas bisa untung? Jawabannya minimal 3 hingga 5 tahun.
Namun, untuk keuntungan yang lebih optimal dan stabil, idealnya emas disimpan selama 5 sampai 10 tahun. Hal ini tergantung kondisi pasar dan strategi investasi masing-masing individu.
Ingatlah bahwa emas bukan instrumen penghasil pendapatan rutin seperti dividen saham atau kupon obligasi. Akan tetapi, perannya sebagai pelindung nilai dan penyeimbang portofolio.
Kuncinya adalah memahami karakteristik emas dan memiliki tujuan keuangan yang jelas. Apakah emas untuk dana pendidikan, pensiun, atau tabungan jangka panjang? Jika Anda mencari instrumen investasi yang relatif aman, mudah dicairkan, dan punya prospek jangka panjang, emas bisa menjadi pilihan yang bijak.