Dividen Interim BBRI Rp137 per Saham, Cek Jadwal Lengkapnya

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI dengan nomor surat B-6115-DIR/PPM/12/2025, total nilai dividen interim yang akan dibagikan BRI sekurang-kurangnya mencapai Rp20.632.254.718.348 dan setinggi-tingginya Rp20.633.761.718.348.

Dengan jumlah saham beredar yang ada, perseroan menetapkan nilai dividen tunai interim sebesar Rp137 per saham.

Direksi BRI menyampaikan bahwa pembagian dividen interim tersebut didasarkan pada laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2025.

“Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir tanggal 30 September 2025, Perseroan akan membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 sebesar Rp137 per lembar saham,” demikian pernyataan Direksi BRI dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (17/12).

BRI telah menetapkan jadwal pembagian dividen interim secara rinci untuk seluruh segmen pasar.

Di pasar reguler dan pasar negosiasi, cum dividen jatuh pada 29 Desember 2025, atau dua hari bursa sebelum tanggal pencatatan pemegang saham. Sementara itu, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 30 Desember 2025.

Untuk pasar tunai, cum dividen ditetapkan pada 2 Januari 2026, bertepatan dengan tanggal daftar pemegang saham (recording date). Adapun ex dividen di pasar tunai berlangsung pada 5 Januari 2026. Investor yang tercatat sebagai pemegang saham pada 2 Januari 2026 pukul 16.00 WIB berhak menerima dividen interim tersebut.

Pembayaran dividen interim BBRI dijadwalkan dilakukan pada 15 Januari 2026, atau paling lambat 10 hari bursa setelah recording date.

Dividen akan disalurkan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bagi saham yang berada dalam penitipan kolektif, serta langsung ke rekening pemegang saham untuk saham di luar penitipan kolektif.

Pembagian dividen interim BBRI didukung oleh posisi keuangan perseroan per 30 September 2025. Pada periode tersebut, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp40,78 triliun.

Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai Rp224,87 triliun, dengan total ekuitas sebesar Rp337,90 triliun.

Secara konsolidasi, BRI mencatat laba bersih periode berjalan sebesar Rp41,23 triliun hingga kuartal III-2025. Pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp110,99 triliun, tumbuh 2,9 persen secara tahunan.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.438,11 triliun, tumbuh 6,26 persen secara tahunan, dengan porsi kredit UMKM sebesar Rp1.150,73 triliun atau sekitar 80 persen dari total portofolio kredit.

Manajemen BRI menyampaikan bahwa dividen interim tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku.

Perlakuan pajak akan mengikuti ketentuan masing-masing kategori pemegang saham, baik wajib pajak badan dalam negeri, wajib pajak orang pribadi, maupun pemegang saham luar negeri.

Dengan penetapan jadwal dan nilai dividen interim ini, BRI memastikan kepastian hak pemegang saham sesuai dengan ketentuan pasar modal yang berlaku.