Pendapatan Naik, Laba Siloam (SILO) Susut 25,5% Jadi Rp902 M pada 2024

- Pendapatan Siloam naik menjadi Rp12,20 triliun pada 2024, meningkat 9,09 persen dari tahun sebelumnya.
- Laba bersih perusahaan turun 25,52 persen menjadi Rp902,15 miliar pada tahun yang sama.
- Siloam terus memperluas program klinis dan investasi dalam inovasi perawatan kesehatan untuk meningkatkan operasionalisasi rumah sakit.
Jakarta, FORTUNE - Emiten jaringan rumah sakit swasta, PT Siloam International Hospotals Tbk (SILO), mencetak penurunan laba bersih walaupun pendapatan meningkat sepanjang 2024.
Laporan keuangan perusahaan yang terbit pada Kamis (27/3) menunjukkan laba bersih SILO susut menjadi Rp902,15 miliar. Angka ini turun 25,52 persen dari capaian 2023 yang mencapai Rp1,21 triliun.
Walaupun laba bersih melemah, pendapatan SILO pada 2024 mengalami peningkatan menjadi Rp12,20 triliun, naik 9,09 persen dari tahun sebelumnya Rp11,19 triliun. Capaian ini ditopang oleh kenaikan pendapatan spesialis yang tumbuh 8,9 persen menjadi Rp2,72 triliun, serta non-spesialis yang naik 9,15 persen menjadi Rp9,45 triliun.
Kenaikan pendapatan tersebut sejalan dengan peningkatan beban pokok pendapatan menjadi Rp7,34 triliun, dari Rp6,73 triliun pada tahun sebelumnya. Laba kotor perseroan naik 9,13 persen menjadi Rp4,86 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan pada 2024 meningkat 85,9 persen. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pinjaman bank sebesar Rp2,1 triliun yang diberikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk tujuan peningkatan modal kerja.
Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan tumbuh menjadi Rp8,75 triliun, naik 8,75 persen dari tahun sebelumnya.
Dari sisi neraca keuangan, total aset SILO mencapai Rp14,20 triliun sepanjang 2024, tumbuh dari Rp10,98 triliun pada 2023, yang terdiri dari aset lancar Rp4,3 triliun dan aset tidak lancar Rp9,87 triliun.
Melalui peningkatan berkelanjutan dalam program klinisnya, Siloam telah mencapai tingkat hunian 67 persen, yang mencerminkan peningkatan 2,2 persen (YoY), dengan tetap mempertahankan 4.133 tempat tidur operasional.
Perusahaan terus memperluas dan mengoptimalkan program Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterologi, dan Ortopedi (CONGO), yang memperkuat kompleksitas layanannya.
Siloam terus meningkatkan intensitas pendapatan dengan berinvestasi dalam inovasi perawatan kesehatan dan memperluas aliran pendapatan. Sebagai rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang mengadopsi operasi dengan bantuan robot Da Vinci Xi, Siloam mendorong kemajuan prosedur invasif minimal untuk kasus kardiologi, toraks, gastroenterologi, ginekologi, dan urologi yang kompleks.
"Dengan peluncuran strategi Next Generation Siloam (NGS), kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien sambil meningkatkan operasional rumah sakit guna memastikan stabilitas keuangan jangka panjang," demikian Presiden Direktur Siloam, David Utama, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/3).