Meski terlihat menarik, dividend yield tinggi tidak selalu berarti positif. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Tidak mencerminkan pertumbuhan perusahaan
Perusahaan yang membayar dividen besar belum tentu sedang berkembang. Bisa jadi perusahaan tidak memiliki rencana ekspansi, sehingga memilih membagikan laba kepada pemegang saham.
Sinyal risiko
Dividend yield yang sangat tinggi kadang justru menjadi peringatan. Misalnya, harga saham perusahaan turun drastis karena performa buruk. Namun, dividen belum disesuaikan. Hal ini dapat menyebabkan yield tampak tinggi secara tidak wajar.
Perlu analisis menyeluruh
Mengandalkan dividend yield saja dalam memilih saham bisa menyesatkan. Investor tetap harus memperhatikan kesehatan fundamental perusahaan, termasuk pendapatan, utang, arus kas, dan prospek industri.
Jenis dividen
Selain dividen tunai, perusahaan juga bisa membagikan dividen dalam bentuk saham atau aset lainnya. Jenis dividen yang diterima dapat memengaruhi nilai riil dari imbal hasil Anda.
Secara keseluruhan, dividend yield merupakan metrik penting dalam analisis saham, khususnya bagi investor yang ingin membangun portofolio dengan penghasilan pasif.
Namun, angka yield sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya indikator dalam mengambil keputusan. Kombinasikan dengan analisis fundamental dan pemahaman terhadap kondisi pasar agar investasi Anda tetap sehat dan berkelanjutan.
Jika Anda baru memulai investasi atau ingin memperkuat portofolio, memahami dividend yield bisa menjadi langkah awal yang cerdas. Namun, pastikan Anda juga mempertimbangkan pertumbuhan bisnis, stabilitas keuangan perusahaan, dan tujuan investasi pribadi Anda secara menyeluruh.
Demikian pengertian dividend yield yang perlu Anda ketahui. Dengan memahaminya, Anda bisa memperhitungkan beberapa hal sebelum berinvestasi.