Pertamina Geothermal Bagi Dividen, Total US$136,4 Juta

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan membagikan dividen sejumlah US$136,4 juta untuk tahun buku 2024. Hal itu merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024. Selain untuk dividen, laba bersih perseroan juga disisihkan sebagai laba ditahan sebanyak US$24 juta.
Pada 2024, PGEO membukukan pendapatan US$407,12 juta, naik dari tahun sebelumnya dari US$406,29 juta. Laba bersih perseroan mencapai US$160,30 juta, sedikit turun dari US$163,57 juta pada 2023.
"Performa keuangan dan operasional yang positif itu menegaskan keberhasilan penerapan strategi bisnis berkelanjutan dalam mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio dalam keterangannya, dikutip Rabu (4/6).
RUPST tersebut juga menyetujui adanya perubahan anggaran dasar perseroan, yakni rencana perseroan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri alat uji Flow2Max, jasa pengujian laboratorium, serta skema sewa/optimasi aset untuk menambah opsi pengembangan proyek melalui optimasi aset existing.
Direksi dan komisaris
Setelah RUPST, berikut ini susunan keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pertamina Geothermal Energy Tbk:
Susunan Komisaris
Komisaris Independen: Abdulla Zayed
Komisaris Independen: Abdul Musawir Yahya
Komisaris: John Eusebius Iwan Anis
Komisaris: Gigih Udi Atmo
Susunan Direksi
Direktur Utama: Julfi Hadi
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan: Edwil Suzandi
Direktur Operasi: Ahmad Yani
Direktur Keuangan: Yurizki Rio
Saat ini, PGEO sedang dalam tahap merealisasikan target kapasitas terpasang sebesar 1 GW dalam 2 sampai dengan 3 tahun mendatang. "Upaya ini kami lakukan dalam mendukung agenda transformasi bauran energi nasional dengan meningkatkan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76 persen pada periode 2025 sampai dengan 2034," jelas Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi.
Untuk sekarang, PGEO mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW, terdiri dari 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. Perseroan optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1,7 GW pada 2023.
Selain itu, PGE menargetkan proyek Lumut Balai Unit 2 untuk mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau dan menjadi sinyal optimistis PGE untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang 2025.