MARKET

Indikator Analisis Teknikal, Strategi dalam Investasi Saham

Metode ini sering banyak digunakan oleh para trader

Indikator Analisis Teknikal, Strategi dalam  Investasi SahamShutterStock/PopTika
by
02 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indikator analisis teknikal merupakan hal yang penting untuk memaksimalkan investasi di saham. Sudah paham pengertiannya belum cukup jika digunakan sebagai bekal sebelum terjun ke dunia investasi saham. Sebagai investor saham, baik pemula maupun sudah berpengalaman lama harus tahu tentang indikator analisis teknikal ini.

Beberapa indikator analisis teknikal yang harus diketahui

Mengapa indikator analisis teknikal bisa memaksimalkan investasi? Jawabannya sederhana, karena sering digunakan oleh trader untuk mendapatkan gambaran umum tentang penawaran dan permintaan saham. Selain itu juga member penglihatan psikologis pasar dan saham dan berikut indikatornya.

1. Analisis Teknikal dengan Moving Average

Moving Average adalah salah satu indikator dari analisis teknikal terbaik dan paling banyak digunakan. Secara garis besar, indikator pertama ini memberikan informasi peluang trading dari tren pergerakan harga saham. MA menggunakan data historis dari kurun waktu tertentu guna menebak kedepannya.

Biasanya data yang digunakan dalam kurun waktu 20, 50, dan 200 hari terakhir. Anda dapat mengukur harga rata-ratanya dari tren berdasarkan dari harga-harga pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah. Jika berada di bawah MA turun lalu sebaliknya pula begitu, hal tersebut menjadi indikatornya.

2. Relative Strength Index (RSI)

Metode dengan menggunakan indikator ini pertama kali diperkenalkan oleh J Welles Wilder pada tahun 1978 melalui sebuah artikel di Future Magazine. Dirinya memperkenalkan RSI sebagai metode mengukur kekuatan relatif harga saham, berkatnya RSI dapat membantu menentukan momentum jual dan beli.

Dikarenakan kegunaannya tersebut, Relative Strength Index (RSI) tidak hanya digunakan oleh Trader saja tetapi juga investor jangka menengah dan panjang. Manfaat menggunakan indikator ini adalah bisa masuk ke pasar ketika harganya terendah serta menarik cuan saat harga-harga terlalu tinggi.

3. Metode Analisis Teknikal dengan Slow Stochastic

Idikator ketiga ini mirip dengan RSI, stochastic adalah parameter osilator yang membantu Anda menentukan momentum jual dan beli. Perbedaannya dengan RSI, kurvanya menggunakan 30/70 sedangkan slow stochastic konvensional yaitu 20/80. Terserah trader dan investor pilih mana.

Lalu antara RSI dan stochastic mana yang lebih efektif dalam penggunaan metode analisis teknikal? Jawaban pertanyaan tersebut tergantung dari investor atau trader memilih yang mana, karena dalam penggunaannya akan ditentukan oleh harga saham serta jenisnya. Namun keduanya sama-sama baik.

4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Diantara indikator lainnya MACD dikenal sebagai parameter terbaik karena kompleksitasnya dalam menentukan peluang pendapatan keuntungan maksimal. Prinsipnya adalah membaca tren baru saat garis MA-nya kurun waktu singkat berpapasan dengan MA kurun waktu lambat.

Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai MACD, Anda harus tahu setiap pergerakan pola sehingga paham dasar melalui indikator-indikator yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mungkin untuk orang-orang awam bahkan pemula dibidang ini, sangat asing membaca penjelasannya. Sulit dimengerti.

Jenis-jenis analisis teknikal saham yang sering digunakan

Selan indikator, analisis teknikal juga mempunya beberapa jenis yang sering digunakan oleh investor dan trader. Jika sudah mengetahui dengan cukup jelas mengenai indikatornya, dengan menambah dasar jenisnya akan lebih memperluas bekal dunia persahaman dan berikut beberapa jenis-jenisnya.

1. On-Balance Volume (OBV)

OBV adalah sebuah analisis teknikal saham yang menggabungkan harga dan volume sebuah saham. Singkatnya jenis pertama ini digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga-harga saham. Ketika OBV naik, berarti volume pembelian melebihi volume penjualan menyebabkan dorongan harga tinggi.

Sebaliknya, jika OBV turun penjualannya melebihi volume pembelian dan dampaknya pada penurunan harga. Hal ini sangat wajar mengingat permainan saham memang naik turun, bahkan akan sangat dipengaruhi oleh suku bunga, kurs hingga perekonomian negara.

2. Accumulation/Distribution Line

Jenis dari analisis teknikal ini biasa disebut dengan garis A/D. Garis tersebut adalah indikator yang paling umum digunakan dan memiliki kemampuan dalam menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas. Oleh sebab itulah jenis metode teknikal ini juga sering digunakan oleh investor dan trader.

Hampir mirip dengan OBV, Accumulation/Distribution Line atau garis A/D hanya bisa mempertimbangkan saham untuk periode tertentu. Ketika Anda sebagai investor atau trader menggunakannya untuk menentukan harga saham di waktu tertentu tentunya sangat efektif.

3. Average Directional Index (ADX)

Average Directional Index atau ADX adalah jenis analisis teknikal yang digunakan untuk mengukut kekuatan dan momentum tren. Analisis ini menggunakan garis atau angka 20 dan 40 yang artinya apabila garisnya berada di bawah 2o maka kekuatan trennya sedang menurun.

Sebaliknya jika garis di atas 40 menunjukkan bahwa kekuatan tren meningkat. ADX sendiri ditentukan dengan garis berwarna hitam dan berada di tengah-tengah antara angka 20 dan 40. Melihat penjelasan tersebut bisa dipastikan bahwa jenis analisis teknikal satu ini tingkat efektivitasnya tinggi.

4. Aroon Indicator

Aroon Indicator merupakan jenis analisis teknikal yang juga masuk sebagai indikator saham digunakan untuk menunjukkan kekuatan trend an keakuratan titik masuk. Selain itu juga berguna untuk mengidentifikasikan tren baru akan dimulai. Aroon indicator sendiri terdiri dari dua garis.

Garis tersebut berwarna hijau yaitu Aroon-up dan Aroon-down memiliki warna merah. Saat garis Aroon-up memotong di atas Aroon-down, sebaliknya berarti adanya kemungkinan perubahan tren. Namun jika Aroon-down berada di angka nol serta bersimpangan dengan Aroon-up, tren cenderung akan naik.

Apapun indikator analisis teknikal dan jenis-jenisnya, sebagai pemula atau berpengalaman investor harus memahami betul bagaimana cara kerjanya. Hal tersebut tentu saja karena semua poin-poin di atas bekerja aktif dalam menentukan permainan saham agar profit yang didapatkan semaksimal mungkin.

Related Topics