Strategi dan Target WEGE 2026: Kontrak & Divestasi Naik 50% dari 2025

Jakarta, FORTUNE - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membidik nilai kontrak baru sebesar Rp3 triliun pada 2026, meningkat 50 persen dari target 2025, yakni Rp1,9 triliun.
Menurut Direktur Pemasaran & QHSE Wijaya Karya Bangunan Gedung, Tomo Dwihasputro, target yang lebih tinggi itu dilandasi oleh optimisme perseroan atas arah kebijakan pemerintahan baru yang mulai tergambar, yang dapat menjadi katalis positif bagi industri konstruksi dan infrastruktur pada tahun depan.
"Harapannya, capaian [nilai kontrak] kami di 2026 bisa naik seperti pada 2024," kata Tomo, dikutip Kamis (16/10).
Sebagai konteks, tahun 2025 dinilai sebagai tahun menantang untuk industri konstruksi dan infrastruktur. WEGE sendiri baru meraih kontrak baru senilai Rp116 miliar per year to date. Itu hanya 6 persen dari target tahunan 2025.
Penyebabnya adalah kebijakan pemerintahan baru yang berujung adanya pergeseran fokus di sektor konstruksi. Ditambah lagi, terdapat langkah egisiensi anggaran.
Kendati demikian, WEGE tetap optimistis dapat merealisasikan target nilai kontrak sampai dengan penghujung 2025. Katalisnya adalah tender proyek yang masih berlangsung dan berpotensi tercatat dalam buku kuartal-IV 2025. Jumlahnya sekitar 6 proyek baru, yang mencakup: proyek gedung di Kalimantan Timur; rumah susun di DKI Jakarta; gedung lembaga jasa keuangan di Medan dan BUMN keuangan; gedung BUMN kesehatan; proyek di bidang perhubungan; juga proyek terkait sekolah rakyat.
Itu menjadi bagian dari strategi pemasaran non-konvensional perseroan. "Kami berusaha untuk menggandeng investor. Kami sebagai integrator harus bisa menjallin kerja sama dengan beberapa universitas, sehingga bisa kami ciptakan suatu proyek dengan pola KPPU atau kerja sama di luar tender konvensional," jelas Tomo.
Di luar raihan kontrak, WEGE pun membidik target dari sisi divestasi aset pada 2026, yakni sebesar Rp100 miliar. Angka itu 50 persen lebih tinggi dari target divestasi aset perseroan pada 2025, Rp50 miliar.
Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko WEGE, Hartanto Karti Raharjo, mengatakan, perseroan akan melego aset-aset bersifat persediaan, laiknya apartemen dan tanah, juga aset produksi dengan tingkat produktivitas di bawah ekspektasi.
"Ini sudah ada beberapa penawar, calon pembeli potensial, yang sudah mulai intens pembicaraannya. Mudah-mudahan bisa terlaksana," kata Hartanto.