MARKET

Anak Usaha Emtek Resmi Akusisi 93% Saham Bank Fama

EMV mengambil alih 9,08 miliar saham senilai Rp908 miliar

Anak Usaha Emtek Resmi Akusisi 93% Saham Bank FamaIlustrasi akuisisi. (Pixabay/Tumisu)
27 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha Emtek, PT Elang Media Visitama (EMV), resmi mengakuisisi PT Bank Fama International pekan lalu (22/12). Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/12),  EMV telah menandatangani akta jual beli saham dan efektif mengakuisisi 93 persen saham Bank Fama pada 22 Desember lalu. 

“EMV telah mengambilalih 9.089.503.800 saham perseroan dengan nominal Rp908,95 miliar,” tulis Direksi Bank Fama dalam keterangannya. 

Lengan usaha Emtek itu membeli saham dari Junus Jen Suherman (4.428.701.427 lembar), Edi Susanto (1.704.285.876 lembar), Dewi Janti (1.704.285.876 lembar), dan PT Surya Putra Mandiri Sejahtera (1.252.230.621 lembar).

Kedua pihak telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK per 16 Desember 2021 terkait izin pengambilalihan saham Bank Fama oleh EMV, serta hasil penilaian atas kemampuan EMV selaku calon pemegang saham pengendali baru bank tersebut. Para pemegang saham Bank Fama pun telah memberikan restu.

Alasan akuisisi Bank Fama

Perusahaan memiliki sejumlah alasan mengakuisisi Bank Fama. Langkah ini juga sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang EMV dan investasi strategis Emtek yang bertujuan meningkatkan pendapatan dan nilai EMV di masa depan.

“Termasuk untuk mendukung gerakan pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan dan akses perbankan pada sektor UMKM,” tulis EMV dalam prospektusnya.

Adapun berkat pengambilalihan saham tersebut, Bank Fama kini memiliki akses ke kekuatan finansial, jaringan global, serta produk dan keahlian sektoral EMV. Dengan demikian, bank tersebut dapat memperkuat ambisi untuk bertumbuh.

Tentang Bank Fama

Bank Fama berkantor pusat di Bandung, dengan mengoperasikan bisnis perbankan sebagai kegiatan usaha utama. Bank ini juga memiliki usaha penunjang meliputi: penyelamatan kredit/pinjaman dengan melakukan pembelian agunan lewat pelelangan atau cara lain, penyertaan modal sementara guna mengatasi akibat kegagalan kredit/pembiayaan lain, serta kegiatan lain yang lazim dilakukan bank asal tak melanggar Undang-undang.

Bank yang dipimpin oleh Itjang Wibisono itu memiliki satu kantor cabang di Jakarta dan enam kantor cabang pembantu di Bandung serta Tangerang. Perbankan itu memfokuskan usahanya di segmen UMKM, khususnya wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Related Topics