MARKET

ARB Simetris Tak Hentikan Peluang Penguatan IHSG

Karena ada sejumlah katalis yang menguatkan IHSG.

ARB Simetris Tak Hentikan Peluang Penguatan IHSGProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

by Tanayastri Dini Isna KH

05 September 2023

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat kembali, Selasa (5/9), setelah ditutup naik 0,27 persen ke level 6.996,75 kemarin.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG sedang mencoba untuk dapat menembus kembali level di atas kepala 7 yang pernah diraih beberapa waktu sebelumnya.

"Faktor penunjangnya, di antaranya: jelang rilis data perekonomian cadangan devisa serta mulai kembalinya arus capital inflow," katanya dalam riset harian kepada pers.

Lebih lanjut, peluang koreksi minor masih dapat terus investor manfaatkan mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada di kondisi uptrend.

William memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.888 dan resisten di 7.082. Saham-saham yang ia soroti hari ini, yakni: BBNI, ITMG, TLKM, BBRI, AKRA, ASII, TBIG, dan KLBF.

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga memprediksi IHSG menguat di rentang 6.980-7.030. IHSG melaju di bawah resisten 7.005 dan perlu menembus ke atas level tersebut untuk melanjutkan penguatan dalam pembentukan wave a menuju 7.058.

"Akan tetapi IHSG dapat melemah untuk menguji kembali support 6.9200 selama tetap berada di bawah 7.005," kata Ivan dalam riset.

Level support IHSG berada di 6.920, 6.869, dan 6.823. Sementara itu, level resistennya di 7.005, 7.058, dan 7.128. Indikator MACD menandakan momentum bullish. Saham-saham pilihannya hari ini, yaitu: BBCA, INCO, PGAS, PTBA, dan TOWR.

Sentimen IHSG selama pekan ini

Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)

Sepanjang pekan ini, ada tiga sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG. Apa saja itu? Community Lead IPOT, Angga Septianus mengatakan, itu terdiri dari: neraca dagang Cina dan Amerika Serikat, cadangan devisa (cadev) Indonesia, serta rencana OPEC+ mengurangi produksi.

Angga menilai, sentimen pertama akan sangat berpengaruh terhadap Indonesia. Krisis properti yang terjadi di Cina menyebabkan perekonomian melambat dan memengaruhi kinerja ekspor dan impor secara global.

Sejumlah bank milik negara Cina kabarnya akan segera menurunkan suku bunga hipotek, sejalan dengan pemberian stimulus properti, ekonomi, dan pasar lain dalam beberapa minggu terakhir.

Lalu, soal cadev Indonesia, aturan DHE yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2023 akan berdampak terhadap kewajiban menyimpan dana ekspor di Indonesia selama tiga bulan. "Jika nilai ekspor di atas US$250.000 maka dana itu wajib mengendap di Indonesia selama tiga bulan. Target cadev US$300 miliar dalam waktu dekat setahun ini," kata Angga.

Yang terakhir, terkait rencana OPEC+, Arab Saudi diprediksi akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari sampai Oktober. Itu membuat harga minyak mengalami tren kenaikan selama tiga bulan berturut-turut.