MARKET

Bisakah IHSG Tembus 7.000 Lagi Hingga Akhir Tahun?

Manulife prediksi IHSG capai 7.700, Mirae 7.600.

Bisakah IHSG Tembus 7.000 Lagi Hingga Akhir Tahun?ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
15 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 7.700 hingga akhir 2023, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yakni 8.040.

Senior Portfolio Manager, Equity MAMI, Samuel Kesuma mengatakan, prediksi itu berdasarkan pandangan konservatif, dengan rasio price to earning (P/E) 14,2 kali. “Sentimen yang lebih positif terhadap pasar saham Indonesia diharapkan semakin terasa menjelang akhir tahun,” kata Samuel dalam konferensi pers virtual bertopik Market Update: No Harsh Landing, Selasa (15/8).

Salah satu faktor pendorongnya adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan yang baik, pandangan positif investor asing terhadap pasar Indonesia, dan valuasi yang cenderung rendah sehingga pergerakan pasar tak terlalu sensitif terhadap guncangan di pasar finansial.

Chief Economist and Investment Strategist, Katarina Setiawan mengatakan, “Kinerja emiten saat ini sudah sekitar 50 persen dari proyeksi pertumbuhan laba tahun ini.”

Ketertarikan investor asing terhadap pasar Indonesia juga terjadi di tengah risiko perlambatan global di pasar negara maju, juga pemulihan ekonomi Cina yang di bawah ekspektasi. Bank Sentral Cina (PBOC) bahkan secara mengejutkan menurunkan suku bunga jangka menengah (1 tahun) sebesar 15 basis poin ke level 2,5 persen, diikuti penurunan suku bunga jangka pendek (7DRR) sebesar 10 basis poin ke level 1,8 persen.

Sektor-sektor pilihan MAMI di semester kedua 2023, yakni: energi hijau, perbankan, dan telekomunikasi. Energi hijau dipilih karena menarik untuk jangka panjang, seiring dengan adanya komponen ekspor baru, yakni industri bijih mineral.

“Kalau bisa memanfaatkan peluang ini, sampai bisa produksi baterai sendiri, ini bisa jadi sumber ekspor baru secara struktural,” ujar Samuel lagi.

Sementara itu, dalam jangka pendek, optimisme terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di semester kedua akan jadi sentimen positif bagi sektor perbankan. Khususnya di tengah potensi naiknya belanja pemerintah menjelang gelaran pemilihan umum (pemilu) mulai akhir 2023.

“Secara fundamental juga tak ada risiko NPL secara signifikan, dana pihak ketiga juga masih banyak,” kata Samuel. “Ini memungkinkan perbankan meningkatkan margin sambil menjaga kualitas kredit.”

Sektor telekomunikasi disebut berprospek baik sampai akhir tahun, karena naiknya permintaan akan pulsa dan data. Kompetisinya juga dinilai semakin baik sehingga para operator dapat meningkatkan harga secara gradual.

Proyeksi IHSG dari Mirae Asset Sekuritas

Candlestick adalah grafik untuk menganalisis pasar saham di masa mendatang
ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Di sisi lain, Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) memproyeksikan IHSG dapat menguat hingga 7.600 di semester II 2023. Tiga sektor pilihan MASI adalah semen, otomotif, dan telekomunikasi.

Katalis bagi ketiga sektor dan konstituen (mayoritas perusahaan yang menjadi anggota) kenaikan tingkat mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat pascapandemi. “Ketiga sektor memiliki potensi return yang lebih tinggi dari IHSG, yang saat ini langkahnya masih terbebani sektor komoditas. Mobilitas masyarakat utamanya akan mendorong pembelian mobil dan motor,” ujar Head of Research Team & Strategist Mirae Asset, Robertus Hardy dalam Media Day: August 2023 hari ini.

Perusahaan-perusahaan di sektor otomotif dan industri pendukungnya diprediksi tumbuh signifikan tahun ini. Khusus motor, penjualan unit tahun ini diperkirakan naik lebih dari 30 persen. Proyeksi itu diyakini bakal tercapai, mengingat pertumbuhan semester pertama mencapai 42,5 persen dibanding paruh pertama tahun lalu (YoY). 

Di sektor telekomunikasi, lanjut Robertus, belanja komunikasi masyarakat diprediksi masih akan tumbuh meskipun tingkat pemakaian ponsel pintar di Indonesia sudah cukup tinggi. Potensi pertumbuhannya diprediksi masih cukup besar terutama karena operator telekomunikasi sedang menggodok konvergensi layanan fixed broadband dengan mobile data (Fixed Mobile Convergence/FMC). 

Di sektor semen, Robert menilai semakin pulihnya tingkat konsumsi masyarakat masih akan mendorong pertumbuhan sektor pendukung infrastruktur tersebut, ditambah dengan faktor turunnya harga komoditas dapat menguntungkan beberapa produsen bahan bangunan itu. 

Di ketiga sektor itu, Robertus menyoroti saham TLKM (target harga: Rp5.100 untuk 12 bulan ke depan), ASII (target: Rp7.500), dan INTP (target harga: Rp12.875). Lima saham lain yang masuk top picks Agustus adalah AKRA, ERAA, EXCL, MPMX, PRDA. 

Related Topics