Laba Bumi Serpong Damai Naik, Dirikan Usaha dengan Astra
Sahamnya pun menghijau di akhir perdagangan Jumat 10 Maret.
Jakarta, FORTUNE - Emiten properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mendirikan anak usaha baru, PT Ruby Karya Sejahtera. Modal yang sudah disetor dan ditempatkan berjumlah Rp10 miliar.
Tak sendiri, Bumi Serpong Damai melakukan penyertaan modal bersama dengan PT Astra Land Indonesia (ALI). BSDE menguasai 2.500 saham atau senilai Rp2,5 miliar; sedangkan ALI 7.500 saham atau senilai Rp7,5 miliar.
“Perusahaan patungan ini akan melakukan kegiatan usaha di bidang real estat yang dimiliki sendiri atau disewa,” tulis Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya dalam keterangan resminya, Jumat (10/3).
Adapun, transaksi itu berlangsung pada 8 Maret 2023. Perseroan mengeklaim itu akan berdampak positif terhadap kinerja bisnis dan keuangan perseroan.
Kinerja Bumi Serpong Damai sepanjang 2022
Adapun, bersamaan dengan pengumuman pendirian usaha baru, BSDE juga mengumumkan kinerja sepanjang 2022. Tahun lalu, laba bersihnya melonjak 80,42 persen (YoY) menjadi Rp2,4 triliun.
Selain itu, pendapatannya juga naik 33,71 persen (YoY) dari Rp7,65 triliun pada 2021 menjadi Rp10,2 triliun pada tahun lalu. Segmen real estate berkontribusi besar, dengan pendapatan senilai Rp9,06 triliun. Lalu disusul oleh pendapatan jalan tol Rp992,15 miliar, pendapatan properti Rp175,02 miliar, dan lain-lain senilai Rp3,00 miliar.
Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan BSDE pun naik 16,97 persen (YoY) dari Rp2,91 triliun menjadi Rp3,40 triliun. Laba kotornya pun tercatat naik dari Rp4,74 triliun menjadi Rp6,82 triliun.
Kemudian, per akhir 2022, total kas dan setara kas BSDE mencapai Rp9,73 triliun. Jumlah asetnya bertumbuh menjadi Rp64,99 triliun dari sebelumnya Rp61,46 triliun.
Dari segi liabilitas, BSDE membukukan kenaikan jumlah dari Rp25,57 triliun menjadi Rp26,95 triliun. Begitu juga dengan total ekuitas yang naik dari Rp35,89 triliun menjadi Rp38,04 triliun.
Adapun, pada perdagangan Jumat, saham BSDE naik 2,65 persen di level 970. Itu terjadi menjelang penutupan perdagangan atau setelah pengumuman kinerja dan pendirian usaha baru.
Total volume transaksinya mencapai 27,01 juta saham, dengan nilai transaksi Rp26,22 miliar dan frekuensi transaksi 2.039 kali, mengacu data RTI Business.