Akuisisi Rampung, AMMS Pivot ke Bisnis Aset Keuangan Digital

- Radiant Ruby Company Ltd (Radiant) telah menyelesaikan akuisisi atas PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS).
- Radiant resmi menjadi pengendali saham baru AMMS dengan kepemilikan sebesar 630 juta saham atau 51 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor oleh AMMS.
- Akuisisi bertujuan mendorong pertumbuhan eksponensial kinerja dan bisnis, dengan rencana perluasan usaha AMMS lewat pengembangan teknologi berbasis aset digital.
Jakarta, FORTUNE - Radiant Ruby Company Ltd (Radiant) sudah menyelesaikan transaksi akuisisi atas PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS). Pasca-akuisisi ini, AMMS akan masuk ke sektor bisnis teknologi dan aset keuangan digital.
Dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (29/12), Radiant mengambil alih atas 299,56 juta saham AMMS milik PT Mandara Mas Semesta dan 30,43 juta saham milik Harotno Limmantoro. Dengan demikian, Radiant resmi menjadi pengendali saham baru AMMS dengan kepemilikan sebesar 630 juta saham atau 51 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor oleh AMMS.
Dengan harga pengambilalihan Rp30 per saham, "Total nilai pengambilalihan sebesar Rp18,9 miliar," kata Direktur Radiant Ruby Company Ltd., Brian Limiardi.
Akuisisi itu bertujuan mendorong pertumbuhan eksponensial kinerja dan bisnis, dengan rencana perluasan usaha AMMS lewat pengembangan teknologi berbasis aset digital, termasuk skema digitalisasi atau representasi aset. Salah satunya, instrumen berbasis token.
"[Rencana pivot bisnis dilakukan] sesuai regulasi yang berlaku serta program edukasi terkait produk dan keuangan digital secara business to business bagi pelaku usaha dan calon investor," jelas Brian.
Radiant merupakan perusahaan investasi yang didirikan pada 2025. Struktur pemegang saham Radiant terdiri atas Brian Limiardi (52,6 persen) dan David Viratama Batubara (47,4 persen). Keduanya merupakan pengendali dan pemilik manfaat akhir.
Sebelum pengambilalihan itu, AMMS bergerak di bisnis penyedia jasa penunjang budidaya perikanan dan tambak udang di Indonesia. Didirikan sejak 2007, perseroan memiliki lahan seluas 50.000 meter persegi di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pada 2020, perseroan juga menambahkan variasi komoditas jasa penunjang budidaya lobster, kerapu, dan kakap putih.
Saham AMMS melejit 9,95 persen ke harga Rp420 pada Senin pukul 14.09 WIB.










