MARKET

Cara Menghitung Keuntungan Saham, Demi Profit Optimal!

Bagaimana cara menghitung keuntungan saham?

Cara Menghitung Keuntungan Saham, Demi Profit Optimal!ilustrasi saham (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
06 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sebelum investasi saham, Anda perlu mengetahui cara menghitung keuntungan saham. Dengan begitu, Anda dapat memaksimalkan potensi profitnya.

Sebab, saham tergolong sebagai instrumen investasi dengan pengembalian yang tinggi, tapi juga berisiko besar. Dus, sebaiknya Anda perlu menganalisis saham lebih dulu sebelum memutuskan membelinya.

Saat membeli saham, para investor berpeluang mengantongi keuntungan dalam dua bentuk, yakni: capital gain dan dividen. Melansir situs web Otoritas Jasa Keuangan (OJK), capital gain mengacu pada selisih antara harga jual dan harga beli saham. Lalu, dividen merupakan imbal hasil dari investasi yang akan investor dapatkan dalam jangka panjang, yang bersumber dari laba emiten.

Dua hal itu-lah yang harus Anda perhitungkan sebelum memutuskan menanamkan modal di suatu perusahaan. Berikut ini cara menghitung keuntungan saham melalui simulasi mencari capital gain dan dividen.

Cara menghitung keuntungan saham

Candlestick adalah grafik untuk menganalisis pasar saham di masa mendatang
ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Ada dua rumus yang dapat Anda gunakan, meliputi:

  • Rumus capital gain untuk menghitung keuntungan saham

Capital gain = (harga jual – harga beli) x jumlah barang/produk yang Anda investasikan.

Misalnya: Pak A membeli saham BBCA di harga Rp4.850 per lembar pada 9 Februari 2018 sejumlah 2.000 lembar saham. Kemudian, pada 6 Februari 2023, harga saham BBCA naik menjadi Rp8.725 per lembar. Lalu, A memutuskan menjual sahamnya di harga terbru itu. Maka, penghitungan capital gain-nya adalah:

Capital gain = (Rp8.725 – Rp4.850) x 2.000 = Rp7,75 juta.

Dus, dengan modal sejumlah Rp9,7 juta, Pak A mengantongi pengembalian senilai Rp17,45 juta, dengan capital gain sejumlah Rp7,75 juta.

  • Rumus menghitung dividen

Untuk menghitung dividen, Anda harus mengetahui: laba bersih perusahaan atau laba bersih per saham, dividen payout ratio (DPR), dan jumlah saham beredar.

Contoh: PT ABCD mempunyai 40.000.000 lembar saham dengan laba bersih senilai Rp20 miliar. Sementara itu, kebijakan pembagian dividen atau DPR-nya adalah 40 persen dari laba bersih. Maka ini-lah simulasi menghitungnya:

Dividen = Laba bersih x DPR = Rp20 miliar x 40 persen = Rp8 miliar.

Dus, dividen per lembar sahamnya adalah:

Dividen / Saham beredar = Rp8 miliar / 40 juta lembar = Rp200 per lembar saham.

Itu-lah ulasan informasi tentang cara menghitung keuntungan saham, baik dari segi capital gain maupun dividen. Tak sulit, kan?

Related Topics