MARKET

Gandeng PLN, Antam Bisa Tekan Emisi Karbon Pabrik Kolaka 50%

Antam dan PLN setujui perjanjian jual beli tenaga listrik.

Gandeng PLN, Antam Bisa Tekan Emisi Karbon Pabrik Kolaka 50%Produk emas batangan tematik Imlek 2023 tiga dimensi (3D). (Doc: Antam)
18 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyepakati perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk pabrik feronikel di unit bisnis pertambangan (UBP) Nikel Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan perjanjian itu, Antam dan PLN menyatakan akan bermitra untuk menyuplai listrik pabrik berkapasitas daya 150 megavolt-ampere (MVA) selama 16 tahun 8 bulan ke depan. Mulai dari tahap penyambungan sampai dengan operasional.

“Kami meyakini kerja sama ini akan mendukung peningkatan efisiensi biaya energi di operasi pabrik feronikel Antam Kolaka, juga menyokong program Enviromental, Social, and Governance (ESG) Antam, terutama upaya pengurangan emisi gas rumah kaca,” jelas Direktur Utama Antam, Nico Kanter, dikutip Rabu (18/1).

Lebih lanjut, harapannya suplai listrik PLN ke lini operasi pabrik feronikel itu dapat menekan emisi gas karbon sampai 50 persen.

Upaya lain untuk meningkatkan efisiensi energi

Ilustrasi : infrastruktur penyaluran listrik milik PLN. (Dok. PLN)

Di luar kerja sama dengan PLN, perseroan pun akan menggunakan bahan bakar B30 pada kendaraan-kendaraan operasional pertambangan, serta mengimplementasikan panel solar di beberapa lini bisnis.

Ada pula upaya untuk beralih ke bahan bakar lebih ramah lingkungan di aktivitas pengolahan bijih nikel, dari awalnya marine fuel oil menjadi fual fuel. Itu juga dapat menekan emisi gas rumah kaca di tahap produksi pabrik feronikel.

Selain itu, perseroan pun akan mengimplementasikan teknologi tepat guna, menggunakan sistem pemantauan, dan mengevaluasi secara berkala demi meninjau proses efisiensi energi. Itu sejalan dengan komitmen negara dalam mencapai target niremisi pada 2060.

Adapun, pada awal 2023, ANTAM menyabet tiga peringkat PROPER (Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau dan empat peringkat PROPER Biru periode 2021–2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia berkat upaya dan komitmen di aspek lingkungan dan keberlanjutan. Salah satunya, efisiensi energi dan penurunan emisi.

Unit bisnis penerima tiga peringkat PROPER adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia, unit bisnis pertambangan emas, dan unit bisnis pertambangan bauksit Kalimantan Barat. Sementara, PROPER Biru Antam terima lewat unit bisnis tambang nikel Kolaka, tambang Maluku Utara, serta dua entitas anaknya: PT Gag Nikel dan PT Indonesia Chemical Alumina.

Adapun, pada Rabu ini, saham ANTM tercatat melemah 0,44 persen ke level 2.260, setelah bergerak di rentang 2.210 sampai 2.270.

Related Topics