MARKET

Harga ASII Turun ke Level Terendah Setahun Ini, Mengapa?

Penjualan tahunan mobil ASII menurun pada Maret 2024.

Harga ASII Turun ke Level Terendah Setahun Ini, Mengapa?ilustrasi astra group (dok.astra.co.id)
19 April 2024

Fortune Recap

  • Harga saham ASII turun 4,5% menjadi Rp4.870 per saham, level terendah dalam setahun.
  • Koreksi harga saham ASII membaik menjadi -3,92% ke Rp4.900 karena penjualan mobil perseroan menurun.
  • Prospek ASII optimis dengan rasio price to earning 6,82 kali dan usulan dividen Rp421 per saham.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) sempat merosot 4,5 persen ke Rp4.870 per saham, Jumat (19/4). Itu level terendah dalam setahun belakangan.

Tingkat koreksi saham ASII membaik menjadi -3,92 persen ke harga Rp4.900 pada Jumat pukul 16.15 WIB, sebagaimana dilansir dari IDX Mobile. Volume transaksi ASII berjumlah 185 juta saham, sedangkan nilai transaksi mencapai Rp912 miliar. Lalu, frekuensi transaksinya mencapai 47.900 kali.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) melalui laporan flash focus mengatakan, penyebab saham ASII anjlok hari ini adalah respons investor terhadap rilis data Penjualan Mobil perseroan pada Maret 2024.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil ASII pada Maret 2024 berjumlah 40.438 unit. Angka itu lebih rendah 23,25 persen (YoY) dari penjualan mobil ASII pada Maret 2023, yakni 52.687 unit.

"Hal itu disebabkan oleh penyusutan penjualan mobil LCGC ASII sebesar 14 persen (YoY) menjadi 12.070 unit pada periode yang sama," demikian dilansir dari situs web Financial Information and Market Acces by MASI, Jumat. 

Secara bulanan pun, penjualan mobil ASII pada Maret 2024 lebih rendah 1,94 persen dari penjualan pada Februari 2024, yaitu 41.240 unit. Pangsa pasar bulanan ASII terkoreksi 4 persen dari 58 persen menjadi 54 persen pada MAret 2024.

Kendati demikian, pangsa pasar tahunan ASII meningkat menjadi 54 persen, dibandingkan 52 persen pada Maret 2023. Pangsa pasar tahunan LCGC ASII juga naik dari 68 persen  pada Maret 2023 menjadi 72 persen pada Maret 2024.

Pada Maret 2024, Analis MASI, Christopher Rusli menurunkan target harga saham ASII sebesar 3,8 persen menjadi Rp6.050 per saham karena melemahnya penjualan mobil di kuartal I 2024 (-26,1 persen, YoY).

Meski begitu, MASI masih optimistis dengan prospek ASII ke depan karena sejumlah katalis, yang mencakup:

  • Saham ASII sudah diperdagangkan di bawah -1,0 sd dengan rasio price to earning 5 tahun 6,82 kali.
  • Usulan dividen Rp421 per saham, yang akan dibahas pada RUPST 30 April 2024.
  • Potensi insentif kendaraan listrik hibrida oleh pemerintah.

Akan tetapi, ada pula faktor risiko yang bisa membayangi prospek ASII, yakni:

  • Volume penjualan mobil dan motor yang lebih rendah dari ekspektasi.
  • Harga komoditas yang lebih rendah dari perkiraan

MASI memproyeksi pendapatan ASII bisa mencapai Rp323,85 triliun pada 2024, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, Rp316,63 triliun. Tapi, estimasi laba bersih ASII di 2024 dipangkas dari Rp31,58 triliun menjadi Rp30,57 triliun.

Related Topics