MARKET

Terseret Geopolitik, Harga Emas Hari Ini Berpeluang Tembus US$2.000

Berbagai sentimen positif dukung laju harga emas hari ini.

Terseret Geopolitik, Harga Emas Hari Ini Berpeluang Tembus US$2.000Ilustrasi emas. Shutterstock/Pixfiction
13 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga emas naik lebih dari 1,4 persen, melanjutkan penguatan lima hari berturut-turut. Hal itu terjadi sebagai buntut meroketnya inflasi Amerika Serikat (AS) ke titik tertinggi selama 40 tahun imbas konflik geopolitik Rusia-Ukraina. 

Melansir Mining.com, Rabu (13/4), harga emas spot naik 1 persen ke level US$1.976,14 per troi ons hingga dini hari ini. Di dalam negeri, harga emas Antam pun menguat Rp5.000 menjadi Rp1,002 juta diikuti kenaikan harga buyback-nya menjadi Rp907 ribu.

Pengamat Komoditas dan Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksi harga emas hari ini berpotensi menyentuh US$2.017 troi per ons. “Jika (harga emas) berhasil menyentuh level itu, maka kemungkinan bisa kembali naik ke US$2.050, US$2.100, US$2.150,” katanya. 

Senada, Pengamat Komoditas, Ariston Tjendra juga masih melihat kans kenaikan harga emas hari ini ke arah US$1.980. Itu mendekati level tertinggi kemarin dengan support di kisaran US$1.950.

Sentimen global pendorong harga emas hari ini

Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam Denpasar Bali, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra

Ariston menyatakan, beberapa sentimen global yang disinyalir menopang naiknya harga emas ini. 

Pertama, karena pasar khawatir terhadap risiko inflasi akibat kembali memanasnya perang Rusia dan Ukraina. Kekhawatiran ini menyusul ambisi Rusia menguasai Ukraina 100 persen. Ditambah lagi dengan kondisi geopolitik lain seperti tensi di Semenanjung Korea dan sanksi ekonomi Iran terhadap pejabat Amerika Serikat (AS).

Belum lagi dengan inflasi AS pada Maret 2022 yang meroket ke level 8,5 persen (YoY), tertinggi sejak 1981.

Ini pun diperparah dengan lonjakan harga minyak mentah yang kembali naik kemarin, akibat peringatan OPEC yang menyebutkan ketidakmungkinan menggantikan suplai minyak mentah yang hilang dari Rusia—mencapai 7 juta barel per hari.

“Siang ini data inflasi Inggris bisa menjadi petunjuk bagi pelaku pasar mengenai kondisi inflasi global dan mungkin bisa kembali mendorong naik harga emas spot bila hasilnya menunjukkan angka inflasi yang tinggi,” jelas Ariston kepada Fortune Indonesia.

Sebagai informasi, per pukul 10.41 WIB, harga emas berjangka kontrak Juni 2022 berada di level US$1.971 per troi ons (-0,26 persen).

Related Topics