MARKET

Hijau Saham Indika Energy Seiring Laba 2022 Meroket 684%

Laba bersih Indika melesat menjadi US$452,7 juta di 2022.

Hijau Saham Indika Energy Seiring Laba 2022 Meroket 684%Dok. Indika Energy
29 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indika Energy Tbk (INDY) meraih laba bersih senilai US$452,7 juta sepanjang 2022, meroket hampir 684,4 persen (YoY) dari hampir US$57,7 juta pada 2021. Pertumbuhan itu jauh lebih signifikan dibanding kenaikan pada setahun sebelumnya, yakni 149,1 persen. 

Mengutip laporan keuangan 2022, melesatnya laba bersih Indika Energy tak lepas dari pertumbuhan pendapatan sebesar 41,2 persen (YoY), dari US$3,07 miliar menjadi US$4,33 miliar.

Jika dibedah, pendapatan terbesar berasal dari Kideco Jaya Agung, yakni 68,7 persen. Disusul oleh Indika Resources (19,7 persen), Tripatra (7,0 persen), Interport (0,8 persen), dan lainnya (3,8 persen).

Berdasarkan komposisi, bisnis batu bara masih mendominasi pendapatan perseroan, yakni 88,4 persen; naik dari kontribusi pada 2021 (87,1 persen). Sementara bisnis di luar batu bara mencapai 11,6 persen, sedikit menurun dari kontribusi pada 2021 (12,9 persen).

Bersamaan dengan itu, beban pokok kontrak dan penjualan naik tipis dari 31,1 persen (2021) menjadi 34,1 persen. Pun begitu dengan beban penjualan, umum, dan administrasi yang meningkat dari 43,4 persen (2021) menjadi 65,6 persen.

Detail pendapatan Indika Energy

Pendapatan kontrak dan jasa Indika Energy berjumlah US$358,17 juta. Kontribusi terbesar berasal dari BP Berau Ltd, yakni sebesar US$242,01 juta, naik dari US$189,15 juta pada 2021. Sementara sisanya merupakan akumulasi dari berbagai klien, antara lain: PT Exxon Mobil Indonesia, CSTS Joint Operation, dan PT Pertamina Hulu Rokan.

Lalu, pendapatan dari penjualan batu bara mencapai US$3,85 miliar, bertumbuh dari US$2,7 miliar. Pasar internasional masih mendominasi penjualan tersebut, dengan kontribusi pendapatan US$3,34 miliar, meningkat dari US$2,08 miliar pada 2021. Sementara itu, penjualan dalam negeri menyumbang pendapatan sejumlah US$511,7 juta.

Indika Energy juga memperoleh pendapatan dari perdagangan lainnya, dengan detail: pelanggan luar negeri (US$53,3 juta) dan pelanggan domestik (US$65,5 juta).

Laju saham dan kondisi keuangan Indika

Pada Rabu (29/3) pukul 09.55 WIB, saham INDY tercatat naik hampir 5,8 persen ke harga Rp2.380. Data RTI Business menunjukkan, volume transaksinya mencapai 21,0 juta saham. Sementara itu, nilai transaksinya berjumlah Rp49,7 miliar dengan frekuensi transaksi 4.167 kali.

Kapitalisasi pasar dari INDY di waktu yang sama adalah Rp12,4 triliun. Sementara, rasio price earning (PER) saham itu adalah 1,80 kali, dengan rasio price to book value (PBVR) 0,75 kali.

Total aset Indika Energy pada 2022 adalah US$3,6 miliar, sedikit turun dari US$3,7 miliar. Kas dan setara kasnya berjumlah US$1,2 miliar. Sementara itu, total liabilitas dan ekuitasnya masing-masing mencapai US$2,3 miliar dan US$1,3 miliar.

Rasio laba usaha terhadap pendapatannya mencapai 27,9 persen. Sementara itu, rasio laba bersih terhadap pendapatannya adalah 10,4 persen. Untuk rasio laba bersih terhadap ekuitas, naik dari 6,5 persen menjadi 33,8 persen. Begitu juga dengan rasio laba bersih terhadap aset, yang melesat dari 1,6 persen menjadi 12,6 persen.

Related Topics