MARKET

IHSG Rawan Tertekan, Peluang Naik Terbatas

Apa saja sentimen yang bayangi IHSG hari ini?

IHSG Rawan Tertekan, Peluang Naik TerbatasPerdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
14 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa menguat terbatas, Selasa (14/11), melanjutkan kenaikan 0,43 persen pada Senin (13/11) sore. Di akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 6.838,31.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, IHSG akan bergerak di kisaran support 6.747 dan resisten di 6.898. Ia menambahkan, saat ini IHSG masih tampak ada di tahap konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan terbatas.

"Yang didukung oleh musim bagi dividen dari sejumlah emitan yang menunjang pergerakan IHSG saat ini," tulisnya dalam riset harian kepada pers.

Namun, ada sentimen negatif dari catatan capital outflow IHSG secara year to date yang akan menjadi pemberat laju IHSG sampai beberapa waktu ke depan.

William menulis, "Tapi peluang terjadinya koreksi wajar masih bisa investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian dalam jangka panjang."

Saham-saham pilihannya hari ini, meliputi: LSIP, KLBF, CTRA, AKRA, INDF, BMRI, JSMR, dan BBCA.

Di sisi lain, Phintraco Sekurias justru menilai IHSG berpotensi bergerak konsolidatif dengan area pivot di kisaran 6.820-6.860. Saham-saham pilihannya hari ini, terdiri dari: ACES, PGEO, INDF, UNTR, TBIG, dan MYOR.

Itu karena pasar masih menunggu rilis data New Yuan Loans dari Cina di pekan ini, yang diprediksi menurun menjadi CNY 665 miliar pada Oktober 2023 seiring dengan terjadinya deflasi 0,2 persen IHK Cina di bulan yang sama. "Kondisi itu membangun ekspektasi pemulihan ekonomi di Cina akan relatif terbatas di sisa waktu 2023," ujar Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang dalam riset.

Pelaku pasar pun menanti data ekonomi AS berupa inflasi pada Oktober 2023, yang rilis pada 14 November 2023. Bila terjadi penurunan inflasi atau data mengindikasikan kestabilan, pasar akan lebih tenang mengenai peluang terjadinya kebijakan hawkish The Fed ke depan.

Dari segi teknikal, MNC Sekuritas menilai, selama IHSG belum bisa menembus area resisten terdekat di 6.887, maka posisinya saat ini masih berada di bagian dari wave ii dari wave (iii).

Itu berarti, IHSG masih rawan berbalik terkoreksi untuk menguji 6.734 lebih dahulu di label hitam. "Apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 6.639 sebagai support-nya, maka IHSG masih berpeluang bergerak menguat untuk menguji kembali rentang area 6.881-6.938," tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.

Related Topics