IHSG Setelah Hari Merdeka, Koreksi atau Kembali Bertenaga?
Secara teknikal, IHSG diperkirakan melemah.

18 August 2023
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali terkoreksi, Jumat (18/8), setelah melemah 0,21 persen ke level 6.900,54 pada Rabu (16/8).
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG berpeluang menguji area support di 6..823 sampai 6.839. Ia memperkirakan indeks acuan saham itu akan segera rebound jika tetap berada di atas 6.823.
"Namun demikian, penembusan IHSG di bawah 6.823 akan membuka jalan untuk menguji garis SMA-50 dan support Fibonacci di level 6.794," katanya dalam riset harian kepada pers.
Adapun, Ivan memproyeksikan level support IHSG berada di 6.753-6.823, sedangkan resistennya ada di 6.938-7.015.
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas mengatakan, para investor harus waspada akan support 6.830 apabila IHSG tertahan di bawah level pivot 6.880 hari ini.
Secara teknikal, menurut tim analis Phintraco, stochastic RSI dan MACD berpeluang membentuk death cross, mengindikasikan potensi koreksi lanjutan. "Breaklow 6.830 menunjukkan pembentukan pola minor inverted cup dan handle/double top," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
MNC Sekuritas, di sisi lain, memproyeksikan IHSG menguat untuk menguji area 6.916-6.934 karena sudah mengenai area koreksi. Akan tetapi, cermati support 6.834.
"Apabila kembali tertembus, maka IHSG akan menuju rentang area 6.793-6.800 untuk membentuk wave iv pada label hitam," kata Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam risetnya.
Support IHSG berada di 6.834 dan 6.798, sedangkan resistennya di 6.934 dan 6.966. Saham-saham pilihannya, yakni: BBNI, CTRA, ITMG, dan LSIP.
Dari segi sentimen, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi IHSG akan menguat berkat katalis rilis kinerja para emiten. Ditambah, aliran modal asing yang masih tercatat masuk ke pasar modal Indonesia.
William pun memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran support 6.821 dan resisten di 6.954 hari ini. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: BBCA, PWON, ASRI, UNVR, dan TLKM.
Dari ranah internasional, risalah FOMC The Fed bulan Juli 2023 pun patut investor perhatikan. Karena The Fed mengisyaratkan peluang belum berakhirnya kenaikan suku bunga untuk jangka waktu pendek ini. "Petunjuk tentang terminal rate menjadi salah satu yang paling ditunggu dari risalah itu. Tone yang lebih dovish berpotensi menopang IHSG pada Jumat dan sebaliknya," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya lagi.