MARKET

Ini Rapor Akuisisi Menara dan Fiber Optik Mitratel di 2022

Pertumbuhan anorganik dorong upaya transformasi Mitratel.

Ini Rapor Akuisisi Menara dan Fiber Optik Mitratel di 2022IPO Mitratel. (Mitratel)
20 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten menara Telkom Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), telah mengakuisisi 6.088 menara sepanjang 2022. Angka itu 202,9 persen lebih tinggi dari target perseroan untuk mengambil alih 3.000 menara.

Secara terperinci, perseroan mengakuisisi 6.000 menara milik Telkomsel, 39 menara milik Citra Gaia, 38 menara milik MSN, dan 11 menara lagi milik pihak lainnya.

Selain menara, Mitratel juga telah mengambil alih jaringan kabel fiber optik 6.012 kilometer. “Akuisisi menara dan fiber optik ini bagian dari usaha untuk memastikan Mitratel selalu siap dan secara cepat dapat memberikan solusi bagi operator telekomunikasi yang akan memperluas layanannya,” kata Direkrut Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (20/1).

Adapun, pendanaan pertumbuhan anorganik Mitratel itu berasal dari hasil IPO perseroan pada November 2021. Perseroan memang mengalokasikan 50 persen dari total dana IPO—Rp18,46 triliun—untuk kebutuhan tersebut. Setelah aksi akuisisi tersebut, MTEL melaporkan telah menggunakan dana IPO senilai Rp9.305 triliun hingga akhir 2022.

Aksi Mitratel akuisisi fiber optik

Adapun, Mitratel menyetujui perjanjian jual-beli akuisisi fiber optik sepanjang 6.012 km milik PT Sumber Cemerlang Kencana Permai (SCKP) dan PT Trans Indonesia Superkoridor (TIS) pada 19 Desember 2022. Jaringan fiber optik itu tersebar di 86 kota dan kabupaten, serta menghubungkan 2.436 menara telekomunikasi.

Pengambilalihan itu adalah salah satu wujud proses fiberisasi Mitratel. Manajemen optimistis langkah itu akan berdampak positif pada kinerja dan transformasi perseroan. Sebab, aksi itu berpeluang membuka linis bisnis baru.

Lewat fiberisasi, Mitratel bermaksud memperkuat infrastruktur layanan jaringan 5G, salah satu upaya perseroan untuk meraih target menjadi digital infraco. “Akuisisi fiber optik salah satu langkah tepat dalam mendukung percepatan proses fiberisasi yang juga merupakan bagian dari percepatan menuju adopsi 5G,” kata Teddy, sapaan Theodorus.

Mitratel dorong keterisian penyewa dan aksi korporasi lain

Seiring dengan aksi akuisisi menara dan fiber optik, Mitratel pun mendorong program peningkatan rasio keterisian penyewa (tenancy ratio). Perseroan juga menguatkan ekosistem bisnisnya dengan kombinasi fiber optik, layanan satelit, dan daya (power to tower), guna menawarkan konektivitas berkapasitas tinggi.

“Kami yakin semakin banyak alat produksi yang kami miliki, maka semakin besar potensi bisnisnya. Dengan kepemilikan menara yang makin banyak, maka operator makin mudah menempatkan perangkatnya di menara kami,” imbuh Teddy.

Tak hanya itu, perseroan juga berharapp bisa melanjutkan momentum dalam memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis guna mendorong pertumbuhan kinerja secara lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien. Dus, ke depannya, Mitratel bisa terus memperkuat nilai tambah baik secara organik maupun anorganik.

Related Topics