MARKET

Investor Pantau Rilis Data Inflasi, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Tekanan masih cukup besar seiring dinamika ekonomi.

Investor Pantau Rilis Data Inflasi, IHSG Diprediksi Menguat TerbatasProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
03 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat, Senin (3/10), setelah naik tipis ke level 7.040,79 di akhir perdagangan pekan lalu di tengah kecemasan investor. 

Menurut Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, IHSG  menunjukkan potensi rebound jangka pendek. Pergerakan masih akan dibayangi potensi kenaikan suku bunga lebih tinggi bulan depan. “Hal ini akan menekan perekonomian,. Selain itu, investor akan mencermati data inflasi yang akan dirilis,” ujar Dennies dalam riset. 

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi September siang ini. Adapun, pada Agustus 2022, Indonesia mencatatkan deflasi sebesar 0,21 persen (month to month/mtm) sementara inflasi tahunannya menembus 4,69 persen. 

Banyak pihak meramalkan inflasi September akan meningkat, setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September lalu. Naiknya harga bbm berdampak langsung terhadap kenaikan biaya transportasi dan logistik yang pada akhirnya bisa mengerek harga barang. 

Dengan sentimen ini, Dennies memprediksi IHSH akan melaju di kisaran support 6.958 dan 6.877, serta resisten di 7.088 dan 7.137. Saham-saham pilihannya, yakni ADRO, SMGR, BUMI, AKRA, MEDC, BBCA, TKIM, dan WIIM.

Sedangkan, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi pola gerak IHSG akan mendapat sentimen positif dari rilis data inflasi, yang diperkirakan masih stabil. Ditambah dengan arus modal asing yang masuk ke Tanah Air, yang secara year to date membukukan aksi pembelian bersih senilai Rp69,47 triliun.

“Hari ini, IHSG berpeluang naik di kisaran 6.872–7.236,” ujarnya, seraya merekomendasikan saham HMSP, ASRI, PWON, TBIG, GGR, BSDE, CTRA, KLBF, dan WTON.

Namun, potensi tekanan yang relatif besar akibat dinamika pasar global dan regional. 

Analisis teknikal IHSG hari ini

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Secara teknikal, posisi IHSG masih tertahan oleh MA200 akhir pekan lalu. Penguatannya disertai tekanan beli cukup besar. Dus, pada skenario terburuk di label hitam, peluang penguatan IHSG cenderung terbatas untuk menguji area 7.089 sampai dengan 7.110.

“Dan rawan terkoreksi menuju 6.870 sampai 6.920 kembali,” kata Tim Analis MNC Sekuritas Indonesia.

Selain itu, pada skenario label merah, IHSG sudah ada di akhir wave c dari wave (a) dari wave [y] sehingga berpotensi menguat menguji 7.130 sampai dengan 7.200. Adapun, level support berada di 6.900 dan 7.015, sedangkan resistennya di 7.135 dan 7.156.

Tim MNC Sekuritas sendiri memilih saham-saham BBTN, BIPI, CARE, dan KRYA sebagai saham rekomendasi.

Related Topics