MARKET

Sinyal Masa Depan Telekomunikasi: Pemilu dan Konvergensi

Pemilu dan konvergensi, katalis baru sektor telekomunikasi.

Sinyal Masa Depan Telekomunikasi: Pemilu dan KonvergensiLogo XL Axiata. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
29 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, sejumlah sektor diprediksi akan meraup untung. Salah satunya, sektor telekomunikasi.

Senior Research Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy memproyeksikan lonjakan trafik data menuju momentum pemilu tahun depan. Hal itu diharap dapat menjadi katalis pertumbuhan pendapatan secara signifikan terhadap sektor tersebut.

“Jika digabungkan dengan antisipasi kenaikan harga data dan penerapan strategi konvergensi, kami menginisiasi sektor ini dengan peringkat overweight,” katanya, Rabu (29/3).

Apalagi, Indonesia tergolong sebagai pasar besar bagi industri telekomunikasi. Robert menyebut, per data September dan Desember 2022, diperkirakan ada 127,8 pengguna seluler per 100 penduduk Kondisi itu seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, potensi pertumbuhan pengguna sudah terbatas. Tapi, sisi baiknya, pasar besar itu siap dimonetisasi.

“Selain mengantisipasi kenaikan harga data, untuk memonetisasi pasar ini, beberapa pemain besar telah memulai strategi konvergensi antara layanan fixed broadband dan selulernya,” imbuhnya lagi.

Konsolidasi dan prospek peningkatan pendapatan

Ilustrasi Indosat-Tri.
Ilustrasi Indosat-Tri. (ShutterStock/Susilo Prambanan)

Dari segi pengguna, Telkomsel selaku anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memiliki basis terbesar, yakni 156,8 juta. Lalu diikuti oleh PT Indosat Tbk (ISAT) yang mempunyai 102,2 juta pengguna, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan 57,5 juta pengguna, dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan 35,5 juta pengguna.

Beberapa tahun terakhir, terjadi konsolidasi di industri, meliputi: XL Axiata dengan Axis Telekom Indonesia (April 2014) serta Indosat yang merger dengan Hutchison Tri Indonesia (Januari 2022). Ke depan, IndiHome berencana merger dengan Telkomsel, sedangkan ISAT dengan HiFi. XL Axiata pun aktif meningkatkan basis pelanggan XL Home setelah mengakuisisi sebagian kepemilikan saham LINK. 

Di masa depan, para pengguna diharap bisa memakai layanan seluler dan fixed broadband milik penyedia layanan yang sama–misalnya IndiHome dan Telkomsel. Dus, kebutuhan atas layanan telekomunikasi di dalam ataupun di luar rumah dapat dipenuhi.

Dengan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) yang lebih tinggi pada layanan fixed broadband, dibanding layanan seluler, churn positif diproyeksi bisa mendongkrak ARPU terkonsolidasi.

Prospek para emiten telekomunikasi

Telkom
source_name

Related Topics