MARKET

Soal IPO Travelio, Surya Semesta Internusa (SSIA) Buka Suara

Travelio adalah anak usaha Surya Semesta Internusa.

Soal IPO Travelio, Surya Semesta Internusa (SSIA) Buka SuaraLogo Travelio.
23 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengungkapkan informasi ihwal peluang IPO (Initial Public Offering) PT Horizon Internusa Persada (Travelio.com), anak usahanya.

Menurut Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, IPO dari Travelio termasuk salah satu dari sekian opsi extit strategy, yang sudah perseroan pikirkan sejak merintis Travelio.

Sayangnya, ia belum bisa memperinci informasi tentang rencana tersebut. Kendati demikian, bukan berarti tak ada peluang bagi Travelio untuk mendebutkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kalau memang valuasinya bisa dilakukan dengan cukup baik, akan kami pertimbangkan [untuk IPO]," ujar Erlin lewat Webinar Indnesia Investment Education (IIE), dikutip dari saluran Youtube IIE, dikutip Selasa (23/1).

Sebelumnya, pada 19 Desember 2023, Direktur Keuangan SSIA, The Jok Tung telah mengatakan bahwa rencana IPO Travelio tidak akan digelar dalam jangka waktu dekat.

"Ini adalah satu hal pemikiran saja yang belum ada kepastiannya, yang pasti tak dalam waktu dekat," katanya dalam paparan publik SSIA, dikutip dari keterbukaan informasi.

Travelio sendiri adalah platform sewa properti daring yang dirilis pada 2015. Ada sejumlah tipe properti yang tersedia di Travelio, yakni: apartemen, rumah tapak, vila. Jangka waktu penyewaannya terdiri dari tiga opsi, yaitu: pendek, menengah, dan panjang.

Kinerja Travelio dan SSIA

Adapun, selama pandemi Covid-19, Erllin mengeklaim kinerja Travelio masih tergolong baik. Itu tergambar dalam nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) Travelio yang berjumlah Rp552 miliar pada 2023, bertumbuh 24 persen (YoY) dari 2022.

"Sehingga kami memproyeksikan GMV Travelio bisa meningkat 30 persen (YoY) atau sebesar Rp718,14 miliar pada 2024," katanya lagi.

Itu gambaran dari segi transaksi. Bagaimana dengan kinerja operasional seperti jumlah penyewa?

Menurut Erlin, Travelio masih membukukan kenaikan total penyewa di seluruh tipe penyewa, baik itu harian, bulanan, maupun tahunan. Salah satu katalisnya adalah pemulihan tren wisata dan tingkat konsumsi.

Dalam angka, total penyewa harian Travelio naik di atas 2,5 kali lipat pada 2023 jika dibandingkan dengan periode pandemi. Lebih lanjut, total penyewa bulanan naik di tas 3,5 kali lipat. Bagaimana dengan penyewa tahunan? Jumlahnya melonjak 7,5 kali lipat daripada masa pandemi.

Pengelolaan unit apartemen dan rumah tapak di ekosistem Travelio dilakukan lewat Travelio Property Management (TPM). Per 2023 lalu, ada 14.234 unit apartemen yang Travelio kelola. Jumlah itu diproyeksi naik menjadi 16.189 unit pada 2024.

Sementara itu, SSIA sebagai induk usaha Travelio telah mencatatkan pendapatan konsolidasi senilai Rp3,02 triliun selama 9 bulan awal 2023. Angka itu bertumbuh 22,3 persen (YoY) dari Rp2,46 triliun.

Kendati demikian, dari segi bottom-line, SSIA masih merugi senilai Rp23,69 miliar pada periode serupa. 

Related Topics