IHSG Diprediksi Menghijau Usai BI Pertahankan Suku Bunga

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengakhiri perdagangan pekan ini, Jumat (24/6) di zona hijau, melanjutkan kenaikan 0,20 persen ke level 6.998,26 pada Kamis (23/6) sore. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tetap mempertahankan suku bunga acuan 3,5 persen menjadi sentimen positif pergerakkan indeks hari ini. 

Kebijakan BI tersebut menumbuhkan optimisme pelaku pasar akan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. "Namun diperkirakan penguatan hanya bersifat sementara dikarenakan pergerakan masih dibayangi inflasi global." kata Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper dalam risetnya. 

IHSG hari ini diperkirakan bergerak di level support 6.942 dan 6.886 serta resisten 7.032 dan 7.066. Saham-saham pilihannya hari ini di antaranya berasal dari sektor rumah sakit dan properti seperti; MIKA, ERAA, BRPT, PWON, TLKM, ICBP, DMAS, WIKA, dan ADHI.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus pun memproyeksi IHSG hari ini bakal menguat terbatas di antara 6.918–7.099. Beberapa saham yang ia soroti, yakni: KLBF, EXCL, dan AMRT.

Kebijakan bank sentral Indonesia memberikan sokongan cukup kuat bagi IHSG, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya menilai, risiko tekanan IHSG masih relatif terbatas berkat penetapan suku bunga oleh BI kemarin.

“Akhir pekan setelah penetapan suku bunga, IHSG tampak masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, dengan peluang tekanan yang sudah cukup terbatas,” ujarnya dalam riset.

Ia memprediksi IHSG hari ini akan melaju di level support 6.888 dan resisten 7.074. Sejumlah saham yang masuk daftar pantaunya, yaitu: APLN, ASRI, BBCA, BBRI, BSDE, BINA, PWON, SMRA, dan WTON.

Lebih lanjut, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, secara teknikal IHSG hari ini akan mampu menguat ke level 7.173 sebagai target wave (c) dari [d] jika mampu melampaui 7.063.

Adapun, level support IHSG berada di 6.903, 6.860, dan 6.795. Sementara resistennya ada di level 7.079, 7.106, dan 7.173. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi bearish.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain: ADRO, ANTM, BBRI, INKP, dan PGAS.