MARKET

XL Axiata Realisasikan 70% Capex Untuk Perkuat Jaringan

Trafik data XL Axiata melonjak 26 persen hingga kuartal 3

XL Axiata Realisasikan 70% Capex Untuk Perkuat JaringanLogo XL Axiata. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
08 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT XL Axiata Tbk (EXCL) merealisasikan 70 persen belanja modal (capital expenditure) tahun ini atau sekitar Rp6,32 triliun untuk mendukung ekspansi jaringan.

Sepanjang tahun ini XL Axiata mengalokasikan belanja modal sebesar Rp9 triliun, hampir sama dengan capex tahun lalu. Dengan melakukan ekspansi jaringan, perseroan berharap mampu mendongkrak pendapatan tahun ini.

Tercatat hingga akhir September 2022, XL Axiata mempunyai lebih dari 145.000 BTS 2G dan 4G. Jumlah keseluruhan BTS 4G bertumbuh menjadi 90.174 unit. “Jumlah itu naik signifikan dibanding periode serupa tahun sebelumnya,” kata Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (8/11).

Perseroan juga mengimplementasikan sejumlah infrastruktur pendukung ekspansi jaringan, seperti Smart FDD 8t8R guna meningkatkan throughput sampai 200 persen, dibanding teknologi 4T4R dan juga menghemat biaya energi sampai 26 persen.

Ada pula penataan ulang (refarming) melalui langkah mematikan jaringan 3G, yang sudah mencapai 95 persen. Hanya tinggai 1.989 unit BTS 5G yang masih aktif.

Lewat langkah-langkah ini, perseroan berharap bisa menghadirkan internet cepat dan stabil secara nasional. Selain untuk penuhi kebutuhan pelanggan, langkah ini juga menjadi kunci bersaing di industri telekomunikasi. Hasilnya, pada 9 bulan awal 2022, trafik XL Axiata naik 26 persen (YoY).

Peluang XL di industri telekomunikasi

Shutterstock_Triawanda Tirta Aditya

Di luar langkah ekspansi, Dian pun melihat berbagai potensi positif di industri telekomunikasi yang berpeluang mendongkrak pendapatan. Pertama, permintaan di layanan fixed data, yang penetrasinya masih relatif rendahm dan masih menjadi lahan basah bagi para operator telekomunikasi.

Berikutnya, permintaan layanan digital, yang diklaim bakal tetap kuat akibat gaya hidup hibrida masyarakat. CAGR konsumsi data layanan seluler diproyeksi bisa capai 16 persen sampai 2026. Terakhir, para konsumen disebut butuh layanan komplet tapi sederhana.

“Ini merupakan peluang untuk membuat produk konvergensi dapat memberi pengalaman lengkap bagi pelanggan,: katanya. 

Untuk itu, XL Axiata akan mendorong pengenalan layanan konvergensi kepada masyarakat sekaligus menaikkan manfaatnya. Penetrasi layanan itu sudah menyentuh 32 persen.

“Akuisisi Linknet yang baru dilakukan sangat menyokong pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang. Selain itu, kami juga sudah tuntaskan akuisisi Hypernet. Ini akan makin memperkuat portofolio XL Axiata di layanan korporasi,” jelas Dian.

Related Topics