Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada IHSG Fluktuatif di Tengah Penantian Stimulus Ekonomi

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada Rabu (4/6), setelah ditutup turun 0,29 persen ke level 7.044,82.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG berpeluang mengalami rebound hari ini, karena membentuk candle hammer pada hari Selasa. Adanya penembusan di atas area resisten 7.115 sampai dengan 7,144 akan menjadi tanda tren naik yang kuat untuk menguji resisten berikutnya di 7.216.

"Namun demikian, IHSG tampaknya akan melanjutkan koreksi apabila hari ini melemah di bawah 7.012," kata Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 6.994, 6.929, dan 6.811. Sementara itu, level resistennya berada di 7.181, 7.216, dan 7.261. Indikator MACD menunjukkan momentum bearish.

Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.015 dan resisten 7.075. Daftar saham pilihannya adalah AKRA, BBNI, BBTN, CPIN, dan MBMA.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang support 6.980, pivot 7.050, dan resisten 7.100. Saham-saham yang mereka soroti adalah WIFI, RAJA, ACES, SMGR, dan ISAT.

IHSG pada Selasa (3/6) ditutup melemah di level 7044 (-0.287%), setelah sempat berfluktuasi antara teritori positif dan negatif.  Sentimen negatif masih berasal dari meningkatnya ketidakpastian perang tarif serta kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi domestik. Secara teknikal, laju penurunan indikator stochastic RSI mulai melambat. Namun histogram MACD mulai berada di area negatif.

"Meskipun IHSG sempat menembus level psikologis 7.000, namun berbalik menguat bertahan di atas level MA20 di sekitar level 7.022. Sehingga IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif pada kisaran 6.980-7.100," jelas Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim.

Dari AS, pasar akan menantikan komentar beberapa pejabat The Fed (4/6). Selain itu akan dirilis data mingguan cadangan minyak strategis AS oleh American Petroleum Institute (API). Pasar juga akan menantikan data ISM Service PMI bulan Mei 2025 yang diperkirakan naik ke level 52 dari 51,6 pada April 2025.

Dari domestik, pasar menantikan diluncurkannya paket stimulus ekonomi dari pemerintah mulai 5 Juni 2025 untuk mendorong kenaikan daya beli masyarakat. Paket stimulus tersebut diantaranya bantuan subsidi upah bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta dan guru honorer, diskon transportasi umum,  tambahan bantuan sosial dan diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us