Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.49 (2).jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa ditemui usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9).(IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Purbaya Yudhi Sadewa mengakui kebijakan ekonomi pemerintah berjalan lambat, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

  • Percepatan realisasi belanja negara menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

  • Disiplin fiskal tetap dijaga, namun ada peluang adanya tambahan stimulus ekonomi jika diperlukan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah mengakui realisasi sejumlah kebijakan ekonomi berjalan lambat sehingga menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai solusinya, pemerintah akan mempercepat realisasi belanja pemerintah demi mendorong stimulus yang lebih kuat terhadap perekonomian.

Keputusan ini disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9). Purbaya menyebut akselerasi menjadi arahan utama Prabowo.

“Kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Tadi rapat menentukan atau memutuskan untuk mempercepat semuanya,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/9).

Menurut Purbaya, salah satu hambatan utama terletak pada eksekusi belanja pemerintah yang dinilai masih kurang cepat. Ia menegaskan percepatan ini akan menjadi kunci mencapai target pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

“Belanja. Utamanya belanja. Program maksud saya, belanja. Program yang ada akan dibuat berjalan cepat sesuai dengan waktu yang ditetapkan,” kata mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.

Purbaya meyakini, percepatan belanja ini sejalan dengan arahan Prabowo mengakselerasi laju perekonomian nasional.

“Jadi, seharusnya perekonomian akan tumbuh lebih cepat. Ini bukan saya ngarang, ya, memang kebijakannya seperti itu di dalam,” ujarnya.

Meski mendapat arahan untuk mempercepat belanja, Purbaya memastikan disiplin fiskal akan tetap terjaga. Ia berkomitmen mematuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mengatur batas maksimal defisit APBN sebesar tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kami akan ikuti UU yang ada. Itu bukan keputusan saya. Itu keputusan pemerintah secara keseluruhan,” katanya.

Lebih lanjut, Purbaya membuka peluang tambahan stimulus ekonomi jika diperlukan pada masa mendatang. Namun, langkah tersebut akan diambil dengan mempertimbangkan kondisi fiskal dan arah kebijakan ekonomi yang disepakati bersama.

"Beberapa menteri telah setuju menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunan cepat dan sistem finansialnya tidak ketat seperti seperti, artinya bisa tumbuh lebih cepat, sektor swastanya juga, kira-kira begitu," ujar Purbaya.

 

Editorial Team