ADB Catat Komitmen Pendanaan Untuk Indonesia di 2023 Mencapai Rp37 T

Alokasi dana terbesar ditujukan untuk pendanaan iklim.

ADB Catat Komitmen Pendanaan Untuk Indonesia di 2023 Mencapai Rp37 T
Asian Development Bank. (Shutterstock/Ralf Liebhold)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mencatat komitmen operasi untuk Indonesia pada 2023, mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp37,23 triliun (kurs Rp15.512,25 per dolar AS).

Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, mengatakan bahwa jumlah ini meliputi US$2,3 miliar untuk operasi pemerintah dan US$37,1 juta untuk non-pemerintah. “Pendanaan iklim tetap menjadi prioritas utama operasi ADB untuk Indonesia dengan 50 persen dari total komitmen operasi pada 2023 yang mendukung aksi iklim,” katanya dalam media briefing, Kamis (14/12).

Menurut Jiro, 50 persen pembiayaan yang diprioritaskan untuk iklim terdiri dari 29 persen–sekitar US$687 juta atau Rp10,66 triliun– dialokasikan untuk adapatasi iklim, sedangkan 21 persen (US$480 juta atau Rp7,45 triliun) untuk mitigasi iklim.

Alokasi lainnya

Lebih lanjut, Jiro mengatakan, 42 persen operasi ADB dilakukan untuk mendukung manajemen sektor publik mulai dari daya saing, moderninsasi industri, hingga akselerasi perdagangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Sedangkan14 persen lainnya dialokasikan untuk sejumlah proyek di sektor pertanian, sumber daya alam, dan pembangunan pedesaan, yang meliputi pengembangan hortikultura di kawasan lahan kering, proyek persiapan pelabuhan perikanan terpadu dan pasar ikan internasional tahap II, serta proyek penanggulangan banjir di Jawa bagian utara. Adapun, 2 persen sisanya merupakan bagian dari sektor infrastruktur dan pelayanan air dan perkotaan lainnya (nonpemerintah).

Rencana 2024

Menjelang 2024, ADB masih terus terlibat dalam sejumlah diskusi mengenai dukungan investasi dan reformasi kebijakan pemerintah Indonesia. Salah satunya, sektor transportasi yang terdiri atas proyek jalan raya di Jawa Selatan dan perluasan Sistem Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

Selain itu, kata Jiro, pembahasan juga difokuskan pada masalah transisi atau lingkungan energi seperti program transisi energi berkelanjutan atau bersih dan program ‘biru’ terkait sektor perairan. “Kami juga berdiskusi mengenai kelanjutan dukungan terhadap program reformasi kebijakan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan keuangan inklusif,” katanya.

Related Topics

ADBPendanaan

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

3 Cara Mengubah Suara Menjadi Teks Untuk Kebutuhan Konten
Cara Melihat Pesan WA yang Terhapus, Tanpa Aplikasi Tambahan
Panduan Cara Ganti Kartu ATM BCA yang Hilang atau Rusak
10 Kacamata Termahal di Dunia Lengkap dengan Harganya!
Dalam sebulan, 69 Pinjol Diganjar Sanksi Oleh OJK
Usai PHK Karyawan Tesla, Elon Musk Investasi Rp8 Triliun. Buat Apa?