Bukan Puting Beliung, BRIN Sebut Angin Kencang di Bandung Tornado

Ciri visual menunjukkan bahwa bencana itu tornado.

Bukan Puting Beliung, BRIN Sebut Angin Kencang di Bandung Tornado
Ilustrasi angin kencang. (Pixabay/51581)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan Angin kencang yang melanda Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2) merupakan bencana Tornado, bukan angin puting beliung.

Peneliti BRIN, Erma Yulihastin, mengatakan ciri angin ini sudah dipastikan secara visual. “Kita bisa pastikan ini beda, ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi. Karena mikro, ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso,” katanya kepada pers, Kamis (22/2). “Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini.”

Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat menyatakan dua angin puting beliung terjadi di wilayah Sumedang dan Bandung, pada Rabu sore (21/2).

Bencana angin ini berdampak pada warga di wilayah perbatasan Bandung, mulai dari jatinangor, Rancaekek, hingga Cicalengka.

Ciri visual

Dampak angin puting beliung di Kabupaten Sumedang. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Erma mengatakan, berdasarkan tanda-tanda visual–pantauan video dari warga net–bencana angin kencang ini menunjukkan tidak seperti angin puting beliung biasa.

Dari segi durasi, angin ini berlangsung cukup lama, lebih dari 10 menit. “Puting beliung di wilayah kita selalu kurang dari 10 menit. Tidak ada yang melampaui durasinya 10 menit,” ujarnya.

Selain itu, dari kecepatan angin tornado memiliki kecepatan rata-rata 65-68 kilometer per jam. "Selama ini kan kita hanya mengatakan angin puyuh atau puting beliung karena tidak pernah bisa mencapai ambang batas kecepatan angin yang bisa kita katakan tornado level awal atau paling rendah,” kata Erma.

Kasus yang tidak biasa menurutnya pernah terjadi ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021.

Faktor berikutnya, menurut dia dari skala radius dan dampaknya. Angin tornado memiliki skala radius mencapai dua kilometer. Peristiwa angin kencang yang terjadi kemarin telah memenuhi semua faktor dari karakter tornado.

“Mata badainya terlihat dari satelit awan, ya berarti tornado dong, karena kalau puting beliung gak bisa terdeteksi dari satelit awan,” katanya.

Dampak

Dampak bancana angin kencang di Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Akibat dari bencana angin kencang yang melanda wilayah Jawa Barat, terutama di lima Kecamatan Bandung dan Sumedang (Rancaekek, Dicalengka, Cileunyi, Jatinangor, dan Cimanggung).

Sebanyak 534 bangunan dikabarkan rusak, yang terdiri dari rumah, toko, hingga pabrik. Selain itu, bencana ini juga menimbulkan korban luka-luka sebanyak 33 orang.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Baray, Bey Machmudin, mengatakan bahwa wilayah yang terdampak akan segera mendapatkan status tanggap darurat, agar dapat penanganan pascabencana dengan maksimal.

Pemerintah pusat sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), bahkan memastikan akan menanggung semua biaya pengobatan korban. “Tidak ada tanggungan korban. Korban ditanggung pemerintah,” katanya kepada media, Kamis (22/2).

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya