Jelang Nataru, Jokowi Sebut Perubahan Harga Pangan Terkendali

Harga beras naik karena pasokan global berkurang.

Jelang Nataru, Jokowi Sebut Perubahan Harga Pangan Terkendali
Jokowi melakukan peninjauan harga-harga di Pasar Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara. (dok. Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga Komoditas kebutuhan Pangan pokok relatif terkendali menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Cabai misalnya, yang sebelumnya terdapat loonjakan, trennya mulai menurun.“Saya lihat sangat baik. Cabai rawit yang sebelumnya Rp120 ribu sampai Rp100 ribu, hari ini saya cek tadi sudah Rp80 ribu, bagus. Bawang merah juga di harga Rp30 ribu-Rp35 ribu, juga bagus saya kira, ya baik. Itu saja, yang lain-lain saya kira stabil,” kata Jokowi saat meninjau Pasar Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis (21/12).

Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional NFA (Bapanas), stok beras akhir Desember diperkirakan sejumlah 7,4 juta ton, jagung 1,9 juta ton, kedelai 237 ribu ton, bawang putih 96 ribu ton, daging lembu 88 ribu ton, gula konsumsi 1,1 juta ton, dan minyak goreng 360 ribu kilo liter.

Sementara, bawang merah 71 ribu ton, cabai besar 19 ribu ton, cabai rawit 3,6 ribu ton, daging ayam ras 203 ribu ton, dan telur ayam ras 279 ribu ton. Kondisi ini dinilai aman, disertai stabilitas pasokan dan harga.

Beras jadi rebutan

Pekerja memikul beras impor dari Thailand yang baru tiba di gudang Bulog Sub-Divre Serang di Serang, Banten, Selasa (5/9). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Sedangkan beras, Jokowi menuturkan, kenaikan harga yang terjadi disebabkan karena terjadi perebutan dengan banyak negara. Sejak 2022, harga beras naik dari Rp9.000 per kilogram, menjadi Rp14.000 per kilogram hingga saat ini. “Seluruh dunia yang namanya gandum, yang namanya beras, semuanya naik karena memang produksi turun, pasokan kurang, sehingga menjadi komoditi beras menjadi rebutan seluruh negara,” katanya.

Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan cadangan strategis beras melalui BULOG, untuk bisa menghadapi fluktuasi pasar global. “Kita ini juga masih terus untuk memperbesar stok di BULOG, kita juga terus mencari agar cadangan strategis beras kita betul-betul pada kondisi yang aman,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa stok pangan nasional, khususnya beras, akan makin dipercepat untuk masuk dan sudah dipersiapkan cukup lama.

"Meskipun sepanjang 2023 kita sudah banyak menyalurkan bantuan pangan beras kepada masyarakat, bisa dipastikan stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) awal tahun di Bulog sesuai target di atas 1,2 juta ton,” ujarnya.

Tak bangga

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. (Tangkapan layar)

Lebih lanjut, Arief menyatakan impor beras harus tetap harus dilakukan demi menjaga ketersediaan pasokan pangan yang juga berimbas stabilitaas harga-harga. “Kita harusnya memang mempersiapkan dengan baik dengan bersumber dari di dalam negeri. Jadi tetap mengutamakan produksi dalam negeri,” katanya.

Kebijakan impor beras, kata Arief, terpaksa diambil sebagai alternatif terkahir di tengah dinamika produksi dan konsumsi yang bergeser karena perubahan iklim, fenomena El Nino, dan pandemi Covid-19. Sementara Indonesia memerlukan produksi beras yang mampu melebihi dari 1 juta hektar per bulan.

“Kalau kita tidak menanam sampai dengan 1 juta hektar, maka neraca pangan kita defisit,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara dan Sayarat Gadai Sertifikat Tanah di Pegadaian
Ketahui Cara Pecah Sertifikat Tanah Warisan serta Biayanya
Antipasi Kasus Kecelakaan Terulang, Kemenhub Akan Atur Jual-Beli Bus
8 Rekomendasi Smartwatch di Bawah Rp2 Juta, Teknologi Canggih!
BRI Gandeng Tencent dan Hi Cloud Perkuat Kapabilitas Digital
Pinjaman di Pinjol Melonjak 21,8% saat Ramadan