Orang Ultra Kaya Dunia Naik Selama Pandemi, Berkat Saham dan Properti

Ada tambahan 51.000 orang ultra kaya dunia pada 2021.

Orang Ultra Kaya Dunia Naik Selama Pandemi, Berkat Saham dan Properti
Ilustrasi orang ultra kaya. (Pixabay/un-perfekt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pandemi  Covid-19 memicu jumlah orang 'ultra kaya' pada 2021. Meningkatnya pasar saham global dan harga properti mendorong meningkatnya jumlah individu dengan kekayaan bersih tinggi, menurut laporan konsultan properti Knight Frank.

Lembaga konsultan properti internasional itu mencatat, ada tambahan 51.000 orang yang sangat kaya (ultra kaya) di dunia, dengan aset lebih dari US$30 juta atau sekitar Rp430,15 miliar.

Dalam laporannya, Knight Frank juga mengungkapkan  pada 2021, jumlah individu dengan kekayaan bersih yang tinggi (ultra-high net worth individuals/UHNWIs) naik 9,3 persen dari 2020, mencapai 610.569 orang.

"Dengan ukuran apa pun yang kami lacak, apakah terkait harga properti mewah, populasi UHNWI, atau bahkan lalu lintas jet pribadi, 2021 adalah tahun yang baik bagi mereka yang cukup beruntung untuk menjadi pemilik properti atau aset berwujud lainnya," kata Rory Penn, kepala kantor pribadi Knight Frank, seperti dikutip Guardian, Selasa (1/3).

Menurut Rory, laporan ini menunjukkan bahwa penciptaan kekayaan substansial secara global terus terjadi, meski dalam situasi yang tidak pasti.

Pertumbuhan terjadi hampir di setiap benua

Knight Frank melaporkan bahwa kenaikan jumlah individu ultra kaya hampir merata di setiap benua, kecuali Afrika. Di urutan pertama, pertumbuhan individu ultra kaya terjadi di Amerika Serikat (AS) sebesar 13 persen menjadi 210.353 individu. Jumlah ini diikuti oleh Inggris (UK) di urutan kedua, dengan 11 persen menjadi 25.771 individu.

Sebenarnya, jumlah orang Inggris dengan aset lebih dari US$30 juta telah berlipat ganda sejak 2016. Oleh sebab itu, Knight Frank memperkirakan jumlah totalnya akan meningkat menjadi lebih dari 32.000 pada tahun 2026.

Monako, negara dengan individu ultra kaya per kapita terbesar

Menurut laporan tersebut, Monako menjadi negara dengan orang ultra kaya per kapita terbesar. Negara tersebut memiliki 199 orang pemegang aset lebih dari US$30 juta dari populasinya yang hanya sekitar 39.000 orang–artinya, 5 orang dari setiap seribu adalah individu ultra kaya.

Knight Frank mengungkap bahwa kurang dari dua pertiga kekayaan orang ultra kaya berada di aset properti. Maka tidak heran, properti paling mahal pun terdapat di Monako, karena pembeli rumah setidaknya harus mengeluarkan sekitar US$1 juta untuk membeli 14,6 meter per segi (m2) ruang rumah di Kerajaan Monako.

Sebagai perbandingan, uang dengan jumlah yang sama dapat membeli 30,6 m2 di London dan 256 m2 di Sao Paulo, Brazil.

Beberapa orang kaya asal Inggris tercatat memiliki properti berupa rumah di Monako, Daftar orang terkaya Inggris ini di antaranya mantan bos Topshop, Sir Philip Green; miliarder pendukung Brexit dan taipan petrokimia, Sir James Ratcliffe; miliarder properti, Simon dan David Reuben; John Hargreaves, pendiri dan ketua Matalan; John Caudwell, miliarder pendiri Phones4u; dan pembalap Formula Satu Lewis Hamilton.

Monako rencanakan proyek reklamasi

Menyadari berkurangnya ruang untuk menarik lebih banyak lagi individu ultra kaya ke Monako, Pangeran Albert II sebagai raja Monako, merencanakan skema US$2 miliar untuk mendapatkan sekitar 6 hektare tanak dari laut.

Guardian menuliskan bahwa Monako sedang memulai proyek perluasan kota lepas pantai. Hal ini ditujukan untuk menambah ruang bagi para investor yang dapat mendatangkan keuntungan fiskal bagi Monako. Tanah reklamasi dapat digunakan untuk membangun 120 rumah mewah yang dijual dengan harga lebih dari US$100.000 per meter persegi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M