Pupuk Indonesia Bakal Bangun Pabrik Baru di Palembang dan Papua

Untuk menambah kapasitas produksi pupuk subsidi.

Pupuk Indonesia Bakal Bangun Pabrik Baru di Palembang dan Papua
Ilustrasi pupuk subsidi. (dok. Pupuk Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Pupuk Indonesia bakal membangun dua unit Pabrik pupuk baru di Palembang dan Papua. Pabrik baru ini akan menambah kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di Indonesia.

Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia, Bob Indiarto, mengatakan pembangunan pabrik baru ini akan melengkapi kebutuhan, seiring program subsidi pupuk yang mengalokasikan Rp25 triliun, termasuk penambahan Rp14 triliun pada 2024.

“Pabrik pupuk di Palembang menggantikan dua pabrik yang usianya sudah tua, sehingga nantinya dinamakan Pusri 3B untuk menggantikan Pusri 3 dan 4 yang usianya lebih 40 tahun,” katanya dalam keterangan, Kamis (25/1).

Sementara, untuk pabrik baru di Papua, rencananya akan dirancang untuk memproduksi pupuk urea dan amoniak. Adapun, kapasitas produksi di pabrik tersebut, diperkirakan mencapai 1 juta ton per tahunnya.

Produksi

Bob menuturkan, penambahan pabrik ini akan berguna bagi pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi. Apalagi, untuk memperoleh pupuk subsidi telah dipermudah dengan mekanisme penebusan dengan menggunakan KTP, penambahan alokasi subsidi pupuk, sampai program diskon yang diterapkan. Hal ini diharapkan bisa betul-betul dimanfaatkan para petani/

Diketahui, saat ini kapasitas produksi Pupuk Indonesia Group mencapai 14,6 juta ton untuk semua jenis pupuk. Lima pabrik yang saat ini beroperasi memproduksi pupuk, antara lain PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP).

Stok pupuk

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menambahkan, petani untuk tidak perlu khawatir pada stok pupuk yang tersedia. “Pabrik-pabrik yang dimiliki sudah mampu memenuhi kebutuhan baik pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi," katanya.

Sejalan dengan itu, ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan mencabut izin para distributor dan kios pengecer pupuk subsidi yang mengendapkan stok pada masa tanam petani.

“Jangan ada yang mempermainkan petani terutama (soal) pupuk. Para pengecer, distributor kami berjanji kalau sudah diperiksa kepolisian dan dikoordinir oleh Bupati saya berjanji akan mencabut izin usahanya dan kami tidak mentolerir,” ujarnya.

Related Topics

Pupuk IndonesiaPabrik

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya