Riset JobStreet: Rerata Gaji Industri MICE Turun 7,77% Secara Tahunan

Disebabkan pelaku usaha mulai kurangi biaya operasional.

Riset JobStreet: Rerata Gaji Industri MICE Turun 7,77% Secara Tahunan
Pengunjung padati pameran otomotif GIIAS 2023 / dok. Seven Event
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – JobStreet by SEEK merilis laporan tentang ‘Panduan Gaji 2023’. Dari laporan tersebut terungkap, pada industri Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) terjadi penurunan gaji 7,7 persen secara tahunan.

Dari laporran tersebut tertulis, penurunan yang terjadi kemungkinan disebabkan karena para pelaku usaha mengurangi biaya operasional, yang secara tak langsung mempengaruhi biaya pemasaran yang kadang dianggap sebagai biaya non-esensial.

“Lanskap rekrutmen di Indonesia saat ini mencerminkan tren persaingan usaha yang meningkat, sehingga perusahaan fokus pada pertumbuhan bisnis dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional,” kata Country Marketing Manager-Indonesia, JobStreet by SEEK, Sawitri, dalam keterangan resmi, Jumat (29/9).

Laporan gaji tersebut juga mencatat, beberapa industri lain yang mengalami penurunan gaji di atas tiga persen di antaranya Media dan Periklanan; serta Pemasaran. Penurunan gaji di masing-masing industri tersebut, secara tahunan mencapai 4,94 persen dan 5,27 persen.

Sementara, industri Komputer/TI–meski secara umum mengalami kenaikan gaji–pada empat  jabatan (salah satunya manajer senior) justru mengalami penurunan dan menjadikannya sebagai industri yang paling berisiko bagi para pekerja.

Relatif stabil

ilustrasi rapat perusahaan (unsplash.com/wocintechchat)

Meski demikian, secara umum, gaji pekerja di Indonesia relatif stabil dari tahun 2022. Sebanyak 95,7 persen industri tidak menunjukkan adanya perubahan gaji median yang signifikan dibanding tahun lalu.

Beberapa industri tercatat mengalami kenaikan gaji terbesar, yakni Travel & Pariwisata dengan kenaikan 3,90 persen; Telekomunikasi naik 2,22 persen; dan Hiburan yang naik sampai 2,16 persen.

Sawitri mengatakan bahwa perusahaan membutuhkan talenta terbaik guna mendorong profitabilitas dan peningkatan layanan pelanggan di saat bersamaan.

Kompetisi dalam merekrut talenta dengan produktivitas tinggi di bidangnya menjadi tantangan terbesar perusahaan, terutama untuk spesialisasi tertentu yang sulit diisi. "Di sini lah gaji menjadi faktor penting dalam menarik kandidat terbaik, maupun untuk menjaga talenta yang sudah ada di perusahaan,” ujarnya.

Bukan satu-satunya alasan

Dok. Sens Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre

Laporan tentang perubahan lanskap gaji di Indonesia memang menyajikan sebuah gambaran yang menarik, namun Sawitri menyampaikan bahwa gaji bukan satu-satunya faktor utama bagi pencari kerja Indonesia, masih ada cuti berbayar, asuransi, tunjangan, dan manfaat lainnya yang jadi pertimbangan para pencari kerja.

Perusahaan perlu mempersiapkan strategi rekrutmen yang tepat guna menarik talenta terbaik bagi usahanya, termasuk penawaran gaji yang transparan, serta kesesuaian dengan standar masing-masing industri dan spesialisasi. "Kami harap, melalui studi mengenai tren gaji di berbagai industri, peran, dan posisi, memungkinkan perusahaan untuk menarik serta mempertahankan kandidat yang tepat," ujar Sawitri.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Perbedaan Kelebihan Jaminan Untuk Meminjam Uang di Pegadaian
7 Perusahaan Makanan Terbesar di Indonesia, Pimpin Industri!
Perluas Basis Nasabah, Maybank Rilis Kartu Kredit Manchester United
Cara Membuat Tulisan Unik di WhatsApp Tanpa Aplikasi dengan Mudah
Gandeng Garuda Indonesia, Allianz Utama Luncurkan Asuransi Perjalanan
Jokowi Sebut Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6%