Jokowi Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik, Bisa Diagunkan ke Bank

120 juta sertifikat ditargetkan bisa diserahkan pada 2024.

Jokowi Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik, Bisa Diagunkan ke Bank
Presiden Jokowi dalam acara penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat Jawa Timur, Senin (22/8). (tangkapan layar)

Fortune Recap

  • Presiden Jokowi meluncurkan sertifikat tanah elektronik di Istana Negara, Jakarta
  • Sertifikat tersebut mengurangi risiko kehilangan, kerusakan, memudahkan pengelolaan data.
  • Pemerintah menargetkan penyerahan 120 juta sertifikat tanah pada 2024.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Sertifikat Tanah Elektronik di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/12). Sertifikat tanah elektronik diperlukan masyarakat dan dapat mengurangi risiko kehilangan. 

Jokowi mengatakan, selain dapat mengurangi segala risiko kehilangan, sertifikat tanah elektronik juga meminimalisir kerusakan, serta memudahkan dalam pengelolaan data.

“Saya kira ini sertifikat tanah elektronik penting karena mengurangi risiko akibat pencurian, kerusakan karena bencana, kebakaran, dan bencana lainnya. Dari sisi pemerintah memudahkan untuk pengelolaan data, menghemat biaya transaksi, dan juga meningkatkan kerahasiaan dan keamanan data,” ujarnya.

Pemerintah akan terus mendorong percepatan penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Pada 2024, pemerintah menargetkan penyerahan sertifikat tanah bisa mencapai 120 juta sertifikat dari total 126 juta sertifikat.

“Tadi saya bisik-bisik ke Pak Menteri ATR, 2024 total akan mencapai angka berapa kurang lebih? Ini yang janji bukan saya, [tapi] Pak Menteri ATR/[Kepala] BPN, kurang lebih 120 juta sertifikat artinya kurang 6 juta,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, sertifikat tanah dapat 'disekolahkan' ke Bank sebagai modal kerja. "Yang sudah pegang sertifikat, yang mau disekolahkan ada? Pasti malu-malu kan. Sebetulnya banyak nanti, tidak apa-apa," kakatanya.

Namun, dia mengimbau masyarakat berhati-hati ketika menjaminkan sertifikat ini ke bank. Masyarakat perlu menghitung dengan cermat, termasuk dalam menghitung kemampuan bayar, bunga, cicilan, keuntungan usaha yang didapatkan dan sebagainya.

"Jangan sampai sertifikat sudah kita serahkan, dipakai untuk agunan bank, dua tahun sertifikatnya hilang. Hati-hati," kata Jokowi.
 

Digitalisasi pertanahan

Presiden mengapresiasi langkah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang telah melakukan digitalisasi layanan pertanahan di Indonesia. Ia pun meminta agar layanan tersebut disosialisasikan kepada seluruh masyarakat.

“Tidak hanya [masyarakat] di perkotaan tapi juga sampai ke desa-desa di seluruh wilayah Indonesia. Beri informasi sejelas-jelasnya sedetail-detailnya agar masyarakat mengerti dan tidak bingung,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menginstruksikan seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk menerbitkan administrasi tata kelola serta menjaga aset-aset yang dimiliki agar tidak menimbulkan masalah tanah yang berlarut-larut.

“Saya tidak ingin mendengar lagi masih ada aset-aset yang tidur dan ditelantarkan,” katanya.
 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI