Jokowi Beri Alasan Pabrik Pupuk Senilai Rp30 Triliun Dibangun di Papua

Ditargetkan beroperasi pada 2028.

Jokowi Beri Alasan Pabrik Pupuk Senilai Rp30 Triliun Dibangun di Papua
Pekerja mengangkat karung berisi pupuk di Gudang Pupuk Indonesia, Desa Purwahamba, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (21/11). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Kamis petang (23/11).

Investasi yang digelontorkan dalam pembangunan pabrik pupuk tersebut diperkirakan mencapai Rp30 triliun.

"Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali," kata dia dalam keterangan yang dikutip Jumat (24/11).

Dalam sambutan pada acara tersebut, Jokowi mejelaskan proyek industri pupuk dimaksud menjadi bagian dari hilirisasi sektor energi dan sektor terkait lainnya yang bertujuan meningkatkan perekonomian wilayah dan memenuhi kebutuhan industri hilir domestik.

Selain itu, lokasi pabrik tersebut dekat dengan sumber gas untuk bahan baku urea dan amonia.

Ke depannya, pasokan gas untuk Kawasan Industri Pupuk Fakfak akan dipasok dari Lapangan Gas Asap, Kido, Merah (AKM), yang pengembangannya segera dimulai di wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat.

Pembangunan pabrik itu, menurutnya, juga akan mendukung rencana pembangunan lumbung pangan di Papua.

“Kalau itu dimulai tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan tanah Papua semakin makmur dan sejahtera,” ujar Jokowi.

Pabrik pupuk ditargetkan beroperasi 2028

Proyek investasi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) itu ditargetkan beroperasi pada 2028, dan Kawasan industri pupuk Fakfak tersebut nantinya dapat memproduksi 1,15 juta ton urea per tahun dan 825.000 amonia ton per tahun.

Dengan demikian, PKT, badan usaha milik negara (BUMN) di bawah PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), akan semakin menopang kebutuhan pupuk urea nasional hingga 6 juta ton per tahun.

Saat ini Pupuk Kaltim telah mampu menghasilkan 3,2 juta ton urea.

Kehadiran pabrik baru PKT ini nantinya diproyeksikan akan memberi kontribusi positif pada pendapatan negara. Potensi pendapatan negara dari pajak penghasilan perorangan diperkirakan akan bernilai Rp20 miliar per tahun.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI