Bapanas Akan Minta Restu Sri Mulyani untuk Dana Cadangan Pangan 2024

Stok pangan domestik masih kurang.

Bapanas Akan Minta Restu Sri Mulyani untuk Dana Cadangan Pangan 2024
Sektor pertanian dukung perekonomian nasional. (dok.Kementan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas)/ National Food Agency (NFA) akan meminta restu kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, untuk memberikan tambahan dana ketahanan pangan tahun ini.

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, mengatakan pengajuan itu disampaikan karena stok pangan di dalam negeri dinilai belum mencukupi kebutuhan. 

“Untuk 2024, kami mencoba untuk mengkomunikasikan dengan Kementerian Keuangan untuk menyediakan cadangan uang yang tentu sifatnya revolving dan tidak habis pakai. Nantinya akan digunakan untuk penguatan cadangan pangan nasional,” kata dia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Rabu (3/1).

Sarwo Edhy mengatakan Indonesia membutuhkan cadangan pangan dalam bentuk Beras hingga 2,5 juta ton, tapi yang saat ini dikuasai oleh Perum Bulog hanya tersisa 1,3 juta ton.

Menguatkan cadangan pangan nasional

Dia menyatakan pemerintah belum optimal dalam melakukan intervensi stabilitas pangan dan harga pangan, terutama untuk beras.

Karenanya, dia berharap keberadaan dana cadangan pangan akan dapat dimanfaatkan demi menguatkan stok cadangan pangan nasional.

“Idealnya itu cadangan pangan nasional yang harus dimiliki adalah 10 persen atau cukup dalam satu bulan,” katanya.

Stok cadangan pangan untuk jagung baru 156.000 ton, sedangkan kebutuhan sebulan mencapai 1,3 juta ton.

Kemudian, jumlah cadangan pangan kedelai juga dipandang sangat kecil, yakni hanya 0,58 ton. Padahal kebutuhan sebulannya mencapai 215.000 ton.

Defisit kebutuhan pada Januari dan Februari

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan penguatan cadangan pangan nasional, terutama beras, harus dilakukan.

Oleh karena itu, dia meminta Perum Bulog untuk segera melakukan penyerapan beras dalam negeri. Jika stok yang disasar tidak tersedia, impor harus diadakan. “Ini mulai dipikirkan bagaimana menguatkan Cadangan Pangan Pemerintah,” ujarnya.

Berdasarkan paparan Kementerian Pertanian, jumlah panen pada Januari dan Februari 2024 memang sangat sedikit menyusul keterlambatan musim tanam yang disebabkan oleh musim kering berkepanjangan.

Pada Januari, produksi beras hanya 930.000 ton, sedangkan untuk Februari hanya 1,32 juta ton. Artinya ada defisit kebutuhan per bulan masing-masing 1,61 juta ton dan 1,22 juta ton.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
Cara Pinjam Uang dari BPJS Ketenagakerjaan serta Syaratnya
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Pengertian Google SGE, Fitur, dan Cara Mengaktifkannya
Stanchart Indonesia Tunjuk Rino Donosepoetro Sebagai Cluster CEO
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu